Merdeka.com - Sudah jadi rahasia umum, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono punya hubungan kurang mesra dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Hubungan keduanya memburuk pada tahun 2004 lalu tepatnya jelang pemilihan presiden.

Rupanya, SBY tak ingin selamanya punya hubungan tak harmonis dengan Mega. Kemarin, SBY mengirimkan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan dan Waketum Demokrat Agus Hermanto, ke kediaman Mega di Teuku Umar, Menteng.

Tindakan SBY itu seolah ingin memperbaiki keretakan yang pernah terjadi di antara mereka. Apalagi, dalam kunjungan Ibas, Syarief dan Agus, SBY juga menitipkan pesan untuk Mega agar meluangkan waktu hadir ke Kongres Demokrat di Surabaya yang dimulai Senin besok.

Pengamat politik, M Qodari menilai, sikap SBY mengutus tiga orang dengan posisi tertinggi di Demokrat untuk bertemu dengan Mega karena berharap sesuatu.

"Demokrat ingin mencari perlindungan," kata Qodari yang ditemui di sela diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (10/5).

Perlindungan yang dimaksud Qodari adalah Demokrat sedang mengharapkan dukungan pemerintah. Seperti diketahui, Demokrat saat ini tengah memanas karena terbelah setelah tahu SBY jadi ketum lagi. Padahal sebelumnya SBY berjanji tak mencalon lagi. Atas hal itu, Demokrat takut nasibnya seperti Golkar dan PPP dipecah-pecah.

"Jadi agar hubungan mereka tak seperti Golkar dan PPP," jelasnya.

Soal undangan SBY pada Mega ke Kongres, dia yakin yang akan datang hanya perwakilan. Bisa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto atau putrinya Puan Maharani.

"Prediksi saya kalau pun PDIP datang bukan Mega tapi Puan atau Hasto," jelas dia.