Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY bicara soal Donald Trump dan Islamophobia di Amerika

SBY bicara soal Donald Trump dan Islamophobia di Amerika mudik gratis demokrat. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Partai Republik telah memilih Donald Trump sebagai calon presiden Amerika Serikat di Pilpres 2016. Terpilihnya Donald Trump ini mendapatkan sorotan dari berbagai belahan dunia.

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut berkomentar tentang pencalonan Donald Trump. Apalagi, Trump kerap menyuarakan perang terhadap Islam yang dianggap agama berbahaya di Amerika.

"Negara adidaya yang sering dianggap sebagai champion of democracy dan role model ini menurut saya sedang menghadapi ujian sejarah," tulis SBY dalam akun Twitternya @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (21/7).

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, Amerika yang punya tentara terkuat dan digelar di mana-mana di dunia, harus menelan pahitnya keadaan ketika tanah airnya sendiri tidak aman. Insiden penembakan dengan korban yang tak sedikit terus terjadi, lanjut dia, bahkan di sejumlah kota para polisinya pun ditembaki oleh penembak gelap.

"Trend yang ada menunjukkan masyarakat Amerika makin nasionalistik, sensitif terhadap negara lain dan Islamophobia juga makin menguat. Retorika Trump yang akan larang muslim masuk Amerika Serikat dan akan bangun tembok sepanjang Amerika Serikat dan Meksiko ternyata dapat dukungan yang kuat," tulis SBY lagi.

Menurut dia, situasi prapilpres makin panas dan kampanye negatif makin menjadi-jadi, sementara bentrokan fisik terjadi di sejumlah tempat kampanye. Dia menilai, saatnya Amerika lakukan introspeksi dan berbenah diri, karena hampir tak percaya semua itu terjadi di negara yang berperadaban maju.

"Pilpres 2016 di Amerika Serikat saat ini memang adalah urusan dalam negeri mereka. Tetapi yang mereka bicarakan adalah dunia dan juga menyangkut negara lain. Sekalipun ancaman Trump untuk larang Muslim masuk Amerika Serikat itu baru retorika politik, tetapi telah memunculkan ketegangan dan masalah baru," terang dia.

SBY juga berpesan kepada Indonesia dalam melihat gejolak politik yang ada di Amerika Serikat. Menurut dia, Indonesia harus netral, tidak mendukung capres manapun di Pilpres Amerika.

"Untuk Indonesia, kita tentu bersikap netral dalam pilpres di AS. Namun secara moral kita bisa ingatkan agar para politisi AS lebih berhati-hati. Bagi Indonesia, janganlah kita serba silau dengan negara lain. Kita bisa lebih baik. Asalkan kita terus berbenah dan sempurnakan diri," tegas dia.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.

Baca Selengkapnya
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres

Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres

Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres

Baca Selengkapnya
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat

Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat

Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Masa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah

Masa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah

Dua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru

Baca Selengkapnya