Satu lagi aktivis korban penculikan nyaleg lewat Gerindra
Merdeka.com - Satu lagi korban penculikan aktivis pada 1998 mencalonkan diri sebagai anggota DPR lewat Partai Gerindra. Dia adalah Aan Rusdianto, mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Aan maju di Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX dengan nomor urut 2. Jika Aan lolos ke Senayan, ini akan menambah daftar para korban penculikan masuk Gerindra. Sebelumnya, sudah ada Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang dan Desmond J Mahesa.
Sama dengan pencalegan Pius dan Desmond pada Pemilu 2009, langkah Aan menjajal peruntungan ke Senayan lewat Gerindra di Pemilu 2014 juga menuai banyak kritik. Sebab, mereka masuk partai yang dibina oleh Prabowo Subianto.
Pada 1999, mantan Danjen Kopassus itu dipecat dari kedinasan militer karena terlibat dalam penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-demokrasi. Sebelas anggota Tim Mawar, sebutan tentara penculik itu, sudah diadili dalam kasus ini, sementara Mahkamah Militer tidak pernah menyentuh mantan menantu Soeharto itu.
"Nitip tanyain dong, di mana Bimo Petrus, Herman dkk," kata mantan aktivis PRD, Dhyta Caturani, menyindir pencalegan Aan via Twitter, beberapa waktu lalu.
Bimo Petrus Anugrah dan Herman Hendrawan adalah mantan aktivis PRD yang masih hilang hingga kini, bersama dengan 11 aktivis lainnya yang tidak kunjung jelas nasibnya. Pengusutan pelanggaran HAM terhadap penculikan dan penghilangan 13 aktivis itu belum dilakukan pemerintah meski DPR sudah lama mengeluarkan rekomendasi.
Hingga kini, Aan belum berbicara soal pencalegannya di Gerindra, meski sudah di-mention oleh banyak pihak lewat Twitter. Saat merdeka.com mencoba menkonfirmasi, ponsel Aan juga tidak aktif.
"Menunggu @AanRus bicara terbuka ttg pencalegan dr Gerindra. Mbok ngomong an. Sing wangun ngono lho. Wani to? Wani to?" kata Lilik HS, bekas aktivis PRD, via Twitter.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaGerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu
Kamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas
Menurut dia, baik Anies maupun Ganjar harusnya meniru kenegarawanan Prabowo
Baca SelengkapnyaGerindra Sebut Politik ‘Merangkul’ Prabowo Mulai Dijalankan, Buka Komunikasi ke 01 dan 03
Komunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaGerindra Ungkap Tidak Ada Pembicaraan Politik antara SBY dan Prabowo saat Lebaran
Gerindra menilai momen lebaran tidak tepat untuk membahas politik.
Baca SelengkapnyaAHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur
AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaGerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya