Satu jam ngobrol santai dengan Meutya Hafid, JK tanya kabar Mahyudin
Merdeka.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) bertemu Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Meutya Hafid. Dalam pertemuan kurang lebih satu jam, JK, kata Meutya, memberikan pesan agar partainya tetap baik-baik saja dan tidak terjadi kekisruhan.
"Pak JK pesannya gini saja. Ya adem-adem sajalah. Enggak akan terulang lagi. Jangan rame-rame katanya gitu. Semua damai-damai yang muda-muda juga tenang-tenang saja jangan ada konflik. lebih ke itu aja. pesan pak JK tadi," kata Muetya di Kantor Wakil Presiden, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (21/3).
Kemudian, Muetya juga menjelaskan, JK sempat menanyakan terkait kabar bahwa Ketua Umum, Airlangga Hartarto yang mencopot Mahyudin sebagai wakil ketua MPR. Namun Meutya tidak mau menjelaskan lebih detail terkait pembicaraan bersama JK. Dia hanya menjelaskan JK menanyakan kabar Mahyudin.
"Cuma ngobrol-ngobrol santai aja. Pak Mahyudin gimana? Tapi enggak ada yang terlalu detail," kata Meutya.
Meutya Hafid usai bertemu JK di Istana ©2018 Merdeka.com/intan umbari
Diketahui, Golkar putuskan Mahyudin diganti Titiek Soeharto sebagai wakil ketua MPR. Mahyudin sempat menolak dan melawan. Tapi akhirnya sepakat mundur setelah bertemu langsung dengan Titiek.
Tidak hanya itu, ketika bertemu JK, Meutya juga sempat konsultasi terkait skripsi yang sedang dirancangnya. Dan kata dia, studi tersebut berhubungan dengan keadaan konflik partai Golkar saat itu yang diketuai terdakwa e-KTP, Setya Novanto.
"Beliau juga tidak ada arahan-arahan. Jadi sifatnya silaturahmi dan kader ke seniornya. Tadi juga konsultasi tentang studi. Karena saya sedang menulis tentang Partai Golkar," ungkap Meutya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaSoal Presiden Boleh Kampanye, Meutya Hafid Nilai Jokowi bukan Deklarasi Keberpihakan
Meutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaMegawati Berencana Bertemu Jusuf Kalla
Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mendengar ada rencana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaJK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaKapolri Soal Estafet Kepemimpinan, Gus Imin: Keberhasilan Dijaga, Kegagalan Dirombak
Sebelumnya Kapolri mengatakan kriteria pemimpin selanjutnya harus mampu meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi
Baca Selengkapnya