Sandiaga Uno: Republik Ini Berutang Besar Kepada Pesantren
Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengunjungi pondok pesantren Al Wahdah di Jalan Sumber Girang No 12, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (11/1). Dalam kunjungan itu Sandi mengatakan program ekonomi umat, pemberdayaan pesantren dan santripreneur akan direalisasikan jika dirinya terpilih bersama Prabowo Subianto.
"Ini menjadi pekerjaan rumah paling besar bagi Indonesia, yakni reformasi ekonomi umat dan menggerakkan ekonomi rakyat. Untuk itu dibutuhkan Pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tegas dalam menjalankan program ini," kata Sandi.
Menurut Sandi pesantren adalah sektor penting dalam ekosistem perjalanan ekonomi bangsa. Beberapa pesantren yang dikunjunginya juga bisa mandiri dengan swasembada pangan, energi bahkan air.
"Saya melihat beberapa pesantren mampu mandiri memenuhi kebutuhan hidup para santrinya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur mayur, ikan, tebu hingga air. Bahkan ada yang menggunakan enerji surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pesantren tersebut," tuturnya.
Menurutnya, kebijakan yang ada saat ini sangat liberal. Akibatnya yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Kemudian utang semakin besar dan dominasi asing kian terasa. Oleh karena itu dia akan memberdayakan potensi ekonomi Indonesia supaya tak tergantung pada asing.
"Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan 4000 triliun. Indonesia masih nomor lima. Ini adalah potensi besar bagi kita dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, saya akan opening betul pesantren. Republik ini punya utang besar pada pesantren. Pesantren Insya Allah akan kami jadikan kawah candradimuka pemimpin bangsa ini dan mencetak para santri yang menciptakan lapangan kerja bukan mencari kerja," jelas Sandi.
Dalam kunjungannya, Sandi diterima oleh pengasuh Ponpes Al Wahdah, Gus Affas Baidhowi. Hadir juga KH Najih Maimun Zuber dan KH Wafi Maimun dari Sarang, Gus Aam Wahib Surabaya dan Gus Sholah Banyuwangi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaJanjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
ebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Baca SelengkapnyaPernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gelar Temu Bisnis Bersama Pertamina, Sandiaga Uno: Peningkatan Produk Unggulan Jadi Penambah Daya Saing Pariwisata
UMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia
Prabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaKasus Santri Tewas Diduga Dianiaya di Kediri, Ahmad Sahroni Sentil Sikap Pesantren
Pesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaKunjungi Ponpes di Batang, Gibran Singgung Istilah Green Jobs di Depan Santri & Santriwati
Gibran berterima kasih sudah diberi kesempatan untuk bersilaturahmi.
Baca SelengkapnyaSering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca Selengkapnya