Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sakit hati, politisi Demokrat ramai-ramai daftar jadi DPD

Sakit hati, politisi Demokrat ramai-ramai daftar jadi DPD SBY Rakornas Partai Demokrat. ©rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Politikus Demokrat Eddy Sadeli lebih memilih untuk maju menjadi caleg DPD ketimbang DPR. Setelah sebelumnya, ada Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika yang juga memilih menjadi caleg senator dari pada meneruskan kiprahnya sebagai legislator.

Namun rupanya, tak hanya Pasek dan Eddy yang memutuskan untuk nyaleg di DPR. Ada juga Politikus Demokrat lainnya seperti Gondo Radityo Gambiro yang juga memilih daftar DPD. Padahal Gondo sudah dipercaya oleh fraksi Demokrat di DPR untuk menjabat sebagai pimpinan Komisi VIII DPR.

Selain Gondo, ada pula istri dari elite-elite Demokrat seperti istri Anggota Dewan Pembina Demokrat Roy Suryo, Ismarindayani Priyanti dan istri Ketua Fraksi MPR, Mohammad Jafar Hafsah, Monirah Jafar Hafsah juga pilih berkiprah di DPD. Mengapa mereka lebih pilih menjadi senator ketimbang legislator?

Gede Pasek Suardika mengatakan, jika mereka yang lebih memilih maju sebagai caleg DPD karena berawal dari kekecewaan dan cemooh dari petinggi Demokrat.

"Yang pasti setelah awalnya dicemooh, langkah saya, pak Eddy, Pak Radityo Gambiro ke DPD RI diikuti juga oleh istri pak Jafar Hafsah, istri Pak Roy Suryo, mantan sekpri SBY Pak Kurdi Mustofa dan lain-lain dan lain-lain," jelas Pasek dalam pesan singkat, Selasa (13/8).

Meski tak menjelaskan secara rinci cemoohan yang telah dilakukan Demokrat oleh orang-orang yang pilih maju lewat DPD, Pasek menyebut yang terpenting kini adalah bekerja untuk rakyat.

"Lihat-lihat saja di (media) online komentar beberapa elit Partai Demokrat waktu itu. Sampai dicopot segala dari pengurus harian Partai Demokrat juga. Ya nikmati saja. Yang penting tetap kerja yang terbaik," lanjut dia.

Loyalis Anas Urbaningrum ini pun mengakui jika dirinya pun kecewa dengan sikap para elite Demokrat yang telah mencopot dirinya sebagai pengurus harian di DPP Demokrat. Diketahui, Pasek sebelumnya memiliki jabatan sebagai ketua DPP Divisi Komunikasi Publik Demokrat.

"Kalau dicopot jadi PH (pengurus harian) tanpa ada komunikasi apapun ya wajar rada cemberut," kata dia.

Meski begitu, Pasek menambahkan, mereka yang memilih sebagai caleg DPD punya alasan masing-masing. Dia menegaskan, bukan karena mereka adalah loyalis Anas seperti dirinya.

"Bukan. Mereka ya mengambil pilihan dengan alasan masing-masing. Masa Pak Roy Suryo loyalis Anas ha ha ha ya nggaklah," terang dia.

Pasek kembali menegaskan, jika jadi caleg DPD adalah sebuah pilihan politik. Yang terpenting, kata dia, pilihan itu dilakukan dengan hati yang senang.

"Politik itu pilihan. Dan memilihlah dengan gembira," pungkasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Calegnya Diduga Terlibat Politik Uang, Demokrat: Sudah Ditangani Bawaslu, Kita Hormati

Calegnya Diduga Terlibat Politik Uang, Demokrat: Sudah Ditangani Bawaslu, Kita Hormati

"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono

Baca Selengkapnya
Dua Caleg Demokrat Dilaporkan Dugaan Politik Uang ke Bawaslu, Masuk Tahap Ajudikasi

Dua Caleg Demokrat Dilaporkan Dugaan Politik Uang ke Bawaslu, Masuk Tahap Ajudikasi

Dugaan pelanggaran pidana Pemilu saat ini telah masuk tahap ajudikasi atau sidang pemeriksaan seluruh pihak berperkara

Baca Selengkapnya
Demokrat Bocorkan Tokoh-Tokoh Cagub Jatim hingga NTT: Ada Anggota DPR hingga Eks Gubernur Petahana

Demokrat Bocorkan Tokoh-Tokoh Cagub Jatim hingga NTT: Ada Anggota DPR hingga Eks Gubernur Petahana

Partai Demokrat mulai memunculkan sejumlah nama yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Baca Selengkapnya
Kabar Duka Cita, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Meninggal Dunia Usai Pingsan di Ruangan Kerja

Kabar Duka Cita, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Meninggal Dunia Usai Pingsan di Ruangan Kerja

Baskami Ginting lahir 14 Desember 1959 adalah seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis

Baca Selengkapnya
Cegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang

Cegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang

DPD tidak ingin terjadi dualisme kekuasaan antara presiden dan wakil presiden yang dapat berpotensi menimbulkan pecah kongsi antara keduanya.

Baca Selengkapnya