Safari politik Setya Novanto dan putusan kembali jadi Ketua DPR
Merdeka.com - Rapat pleno Partai Golkar memutuskan untuk mengembalikan Setya Novanto sebagai ketua DPR. Novanto beberapa waktu lalu mundur sebagai ketua DPR karena terbelit kasus 'Papa Minta Saham'.
Merujuk pada putusan MK yang mengatakan bahwa rekaman kasus 'Papa Minta Saham' ilegal, Golkar ingin mengembalikan nama baik sang ketua umum. Novanto pun diminta kembali menjadi orang nomor satu di parlemen.
"Tanggal 8 November kemarin, itu agenda internal diwacanakan itu (kembali jadi ketua DPR). Karena sekarang sudah jadi ketum partai, kasus ini soal wibawa partai saja," kata Yorrys saat dihubungi merdeka.com, Senin (21/11).
Yorrys berujar, usulan pergantian ini bukan karena Novanto memiliki masalah dengan Ade. Akan tetapi, usulan ini berkaitan dengan wibawa dan etika partai.
"Jadi bukan mengganti karena ada masalah, tapi mengembalikan yamg kebetulan sekarang dia ketum partai. Ini kan soal wibawa partai saja, sekarang Ade mau kemana? Apakah dia kembali ketua fraksi, nanti kita bicara ke dalam. Tapi yang penting ada kesepakatan mengembalikan posisi ketua umum seperti semula," tegasnya.
Saat ini, Golkar tengah berusaha melobi para pimpinan partai politik dan pimpinan fraksi di DPR untuk melanggengkan Novanto kembali jadi ketua DPR. Bahkan, pada Minggu (20/11) lalu, Novanto sudah sowan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam pertemuan itu, Novanto memang tak mengakui bahwa pembahasan menyangkut hasil rapat pleno Golkar pada 8 November lalu. Dia mengklaim hanya membahas soal kasus Basuki T Purnama (Ahok) dan kondisi politik terkini.
Beberapa hari sebelum bertemu Megawati, Novanto juga diketahui bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana. Pada Kamis (17/11), Novanto mengaku hanya membahas perihal kasus Ahok.
Setelah bertemu Jokowi, Novanto kemudian mengagendakan pertemuan dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Masih di hari yang sama, Novanto bertemu Paloh juga mengaku membahas soal kasus Ahok.
Berhembus kabar, Novanto telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi untuk kembali menjadi ketua DPR. Begitu pula dengan Megawati, namun dengan catatan, satu kursi wakil ketua DPR diberikan kepada PDIP.
Namun ketika dikonfirmasi perihal niatan Golkar ini, Setya Novanto mengaku tidak tahu menahu. Dia bahkan menyatakan baru tahu dari media dan belum sempat bertemu dengan pengurus DPP Golkar.
"Saya baru datang dari luar kota, jadi enggak tahu apa yang terjadi. Saya enggak tahu baru datang, saya belum datang langsung kemari (ulang tahun Kosgoro 1957)," ujarnya usai menghadiri ulang tahun Kosgoro 1957 di Gedung Smesco, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (21/11) malam.
Setnov berkilah kepada awak media ketika terus dicecar pertanyaan soal hal tersebut. Bahkan, dirinya mengelak.
"Saya enggak tahu, belum tahu. Sorry-sorry belum tahu ya, tapi yang jelas kunjungan saya dan Surya Paloh dan bu Mega telah menunjukan kesolidan kita di dalam masalah-masalah untuk kepentingan negara dan juga solid bersama untuk menangkan saudara Ahok dan saudara Djarot," kata dia.
Bukan tidak mungkin Setya Novanto kembali menjadi Ketua DPR. Terlebih semua pimpinan partai politik telah ditemui. Golkar juga sudah membentuk tim internal untuk merealisasikan keputusan itu.
Yorrys menuturkan, fraksi partai DPR akan diminta berkomunikasi dengan pimpinan DPR dan fraksi-fraksi parpol soal kemungkinan pengembalian jabatan Novanto sebagai Ketua DPR. Sementara, pengurus DPP akan berkomunikasi dengan Dewan Pembina, Dewan Pakar, Dewan Pertimbangan.
"Kemudian kita menugaskan kepada fraksi di DPR untuk melakukan pembicaraan dengan pimpinan. Ada pimpinan dewan, pimpinan fraksi, kemudian tugas DPP membangun komunikasi dengan internal. Ada Wanbin, Dewan Pakar, ada Dewan Kehormatan," pungkas Yorrys.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSuara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia
Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca Selengkapnya