Saat Megawati kenang kekalahan dari SBY, rakyat yang menangis
Merdeka.com - Kekalahan di Pilpres 2004 menjadi luka yang mendalam bagi seorang Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Megawati menjadi calon presiden incumbent dari PDIP bersama Hasyim Muzadi.
Megawati kalah di putaran kedua dari pesaing terberatnya yakni pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK). Luka semakin terasa karena SBY kala itu mantan Menko Polhukam Megawati. SBY mundur jelang pilpres, karena berseteru dengan Megawati dan sang suami Taufiq Kiemas.
Hingga 13 tahun berselang, Megawati masih mengenang kekalahan tersebut. Megawati mengungkap hal tersebut saat berkunjung ke markas pemenangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (15/3) kemarin.
Megawati merasa Ahok-Djarot layak kembali memimpin Jakarta demi menuntaskan sejumlah persoalan ibu kota yang belum selesai. Jangan sampai, program Ahok-Djarot berhenti di tengah jalan, dan diganti oleh pemimpin yang baru.
Ketua umum PDIP ini sempat berandai-andai, jika rakyat Indonesia memberikan kepercayaan kepada dirinya sekali lagi dulu saat Pilpres 2004, maka keadaan warga Indonesia akan lebih baik saat ini. Sekarang, menurut dia, rakyat sendiri yang menangis dan menyesalinya.
"Coba saya dikasih waktu satu kali lagi, nah sudah lebih baik deh ibu-ibu. Tukar orang baru deh waktu itu, nih akhirnya nangis sendiri deh. Nah sekarang jangan begitu, insafkan ibu-ibu yang belum sadar (untuk memilih Ahok-Djarot)," kata Megawati.
Berkaca pada pengalaman itu, Megawati mengharapkan, kejadian serupa tidak menimpa pasangan Basuki-Djarot. Dia meminta kepada warga ibu kota untuk memberikan kepercayaan kembali memimpin Jakarta hingga lima tahun mendatang.
Ibu dari Puan Maharani itu mengungkapkan, keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada Basuki-Djarot bukan tanpa alasan. Karena banyak bukti kerja yang sudah dilakukan, salah satunya masalah banjir yang telah berkurang.
"Sekarang kalau dipikir, waktu kemarin hujan banjir tidak seperti dulu loh. Kenapa sih tidak diberikan kesempatan dua kali daripada (memilih) orang baru. Lah orang baru, bukannya apa, ya memang begitu biasanya mesti bikin janji dulu dong. Itu makanya ada kampanye," tutup Megawati.
Pada Pilpres 2004, Megawati dan Hasyim Muzadi hanya sukses mengumpulkan suara sebanyak 44.990.704 atau 39,38 persen. Megawati pun harus lengser dari singgasana istana karena kalah dari SBY-JK yang saat itu memperoleh 69.266.350 suara atau 60,62 persen.
Di Pilgub DKI 2017, pasangan yang didukung Megawati yakni Ahok-Djarot menang di putaran pertama dengan perolehan 2.364.577 suara dan pesaing terberatnya yakni Anies-Sandi nemempel ketat dengan perolehan suara 2.197.333.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu berkampanye meski masih menjabat.
Baca SelengkapnyaUngkapan Hati Titiek Soeharto Usai Prabowo Dinyatakan Menang Pilpres, Ini Doa yang Dipanjatkannya buat Mas Bowo
Kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sontak membuat Titiek Soeharto bahagia dan mengungkap isi hatinya.
Baca SelengkapnyaDari Tanah Madura, Prabowo Doakan Megawati yang Berulang Tahun ke-77
Megawati dan Prabowo sempat menjalin kemitraan politik pada Pilpres 2009.
Baca SelengkapnyaTak Menyesal Pilih Gibran, Ini Alasan Prabowo
Prabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Desak Prabowo Minta Maaf Usai Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
Hasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnya