Saat Elite Golkar Irit Bicara Ditanya Azis Syamsuddin Terseret Dugaan Suap
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto irit bicara terkait kasus yang menimpa Wakil Ketua Umum Golkar Azis Syamsuddin. Airlangga dan Golkar bungkam saat dicecar pertanyaan mengenai Azis.
"Nanti ada waktunya. Ada waktunya ya," ujar Airlangga usai pertemuan dengan PKS di kantor DPP Golkar, Kamis (28/4) malam.
Lebih lanjut, Airlangga ditanya mengenai sikap Golkar terhadap proses hukum Azis di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lagi-lagi, Menko Perekonomian menghindar wartawan dan langsung masuk ke mobilnya yang berkelir hitam.
"Terima kasih, ada waktunya nanti," ucapnya.
Sementara itu, elite partai Golkar lain yang sempat menghadiri pertemuan dengan PKS pun bungkam. Sekjen Lodewijk Paulus, Waketum Golkar Adies Kadier, Waketum Nurul Arifin menolak bicara saat ditanya mengenai kasus Azis Syamsuddin.
Dalam pertemuan hari ini, Azis tidak terlihat hadir.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR itu diduga terlibat kasus suap yang melibatkan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial. Azis adalah pihak yang memperkenalkan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju kepada Syahrial agar kasusnya tidak dilanjutkan di KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan berbagai dokumen dari penggeledahan empat lokasi berbeda di Jakarta, di antaranya ruang kerja dan rumah dinas Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, dalam penyidikan kasus dugaan suap untuk tidak menaikkan perkara ke tingkat penyidikan.
Empat lokasi tersebut, yakni ruang kerja Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Gedung DPR RI, Jakarta dan rumah dinas Azis di Jakarta Selatan. Sedangkan dua lokasi lainnya, yakni apartemen dari pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut.
"Dalam proses penggeledahan, ditemukan dan diamankan bukti-bukti diantaranya berbagai dokumen dan barang yang terkait dengan perkara," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
KPK total menetapkan tiga tersangka, yakni penyidik KPK dari Polri Stepanus Robin Pattuju (SRP), Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial (MS), dan Maskur Husain (MH) selaku pengacara.
Dalam konstruksi perkara disebut pada Oktober 2020, Syahrial menemui Azis di rumah dinas Azis di Jakarta Selatan dan menyampaikan permasalahan adanya penyelidikan yang sedang dilakukan oleh KPK di Pemkot Tanjungbalai.
Azis langsung memperkenalkan Syahrial dengan Stepanus. Dalam pertemuan tersebut, Syahrial menyampaikan permasalahan terkait penyelidikan dugaan korupsi di Pemkot Tanjungbalai yang sedang dilakukan KPK agar tidak naik ke tahap penyidikan dan meminta agar Stepanus dapat membantu agar permasalahan penyelidikan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh KPK.
Stepanus bersama Maskur sepakat membuat komitmen dengan Syahrial terkait penyelidikan dugaan korupsi di Pemkot Tanjungbalai untuk tidak ditindaklanjuti oleh KPK dengan menyiapkan uang Rp1,5 miliar.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaDi Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024
Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Optimistis Kembalikan Kejayaan Golkar di Jabar
Partai Golkar optimistis bisa meraih suara maksimal pada Pemilu 2024 sekaligus berkontribusi pada realisasi kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia
Fenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca SelengkapnyaAirlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar
Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaDukungan ke Airlangga untuk Aklamasi Kembali Pimpin Golkar Dinilai Wajar
Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Harap Golkar Dapat Jatah Lima Kursi di Kabinet Prabowo-Gibran
Airlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAirlangga Janjikan Insentif Jika Golkar Jabar Raih 25 Kursi di DPR RI
"Akan menyiapkan insentif. Karena kita ingin menang," ujar Airlangga
Baca Selengkapnya