Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginginkan sistem pemerintahan yang inovatif dan kolaboratif. Tujuannya, agar eksekutif dan legislatif bisa satu visi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hal itu disampaikan saat sambutannya dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (6/9).
Sistem pemerintahan tersebut diakui sebagai salah satu misi yang akan diciptakan dalam masa jabatannya sebagai gubernur lima tahun ke depan, agar Provinsi Jabar punya pressure politik.
"Sumatera Selatan APBD-nya Rp 10 triliun, tapi bantuan dari pusat Rp 30 triliun. Kenapa? Jago lobinya. Jabar APBD-nya Rp 30 triliun-an, tapi bantuan dari pusat sedikit," ujarnya.
Ia menegaskan, Jawa Barat harus terhormat dan punya daya tawar politik. Jangan hanya mau dimanfaatkan dan disanjung dalam kontestasi demokrasi, contohnya Pilpres, yang disebut sebagai provinsi terbesar dengan konstituen terbanyak.
"Jabar jangan jadi keset saja saat pilpres. Kita harus terhormat, kita harus minta lebih banyak (bantuan keuangan) sesuai dengan jumlah penduduk," tegasnya.
"Jangan dipuji saat urusan politik sebagai konstituen terbanyak, tapi urusan minta-minta kita dikesampingkan. Kalah dengan Provinsi yang jumlah penduduknya sedikit, dengan APBD yang sedikit (dalam urusan bantuan keuangan)," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh anggota legislatif untuk melepaskan latar belakang partainya demi kepentingan rakyat.
Kolaborasi antar eksekutif dan legislatif pun bisa diwujudkan terkait pemekaran wilayah. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut bahwa penduduk Jabar sebanyak 48 juta jiwa, tapi jumlah daerah pemerintahannya terbagi 27 Kab/kota.
Jumlah itu tidak ideal jika dibandingkan dengan Jawa Timur yang penduduknya 40 juta jiwa yang daerah administratif pemerintahannya dibagi 38. Atau, Sumatera Utara dengan pendusuk 12 juta, daerah administrasi pemerintahannya dibagi 33.
Ia memberikan contoh kecil. Warga Kabupaten Bogor penduduknya berjumlah 6 juta, hanya diurus satu bupati dan 50 anggota dewan. Sementara di Bali, penduduk 6 juta diurus 10 kepala daerah dengan 500 anggota dewan.
Hal yang dianggap ketidakadilan politik inilah yang mendasarinya meminta kepada legislatif untuk bekerja sama merumuskan wacana besar terkait pemekaran wilayah di Jabar. Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat pelayanan dan kesejahteraan masyarakatnya.
"Penduduknya banyak, daerahnya sedikit. Maka jangan heran pelayanan sangat sulit. Jumlah ini menentukan jumlah uang dari pusat," ucap Emil.
"(dengan jumlah penduduk dan daerah administratif yang ada) Jatim, uang dari pusat kalau dibagi rata ke jumlah per kapita per penduduk itu satu orang Rp 1 juta. Kalau orang Jabar Rp 600 ribu untuk hidup," imbuhnya.
"Maka pemekaran harus menjadi agenda politik. Kita harus sampaikan kepada siapapun presidennya. Jabar harus punya pressure politik. Jangan hanya pasrah," tegasnya. [rnd]
Baca juga:
Solusi oposisi hadapi pelemahan rupiah: Rombak total tim ekonomi Jokowi!
Sekjen PPP sebut Erick Tohir masuk top list ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf
Tukarkan dolar ke rupiah, Sandiaga harap Jokowi & para pejabat contoh dirinya
Soal sanksi Lukas Enembe dukung Jokowi, Demokrat serahkan ke komisi pengawas
Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf sudah diputuskan, tinggal diumumkan
La Nyalla Soal Capres: Saya Ini Menjemput Takdir
Sekitar 6 Jam yang laluBertemu Petinggi PBB, Puan Bahas Isu Global hingga Perlindungan Perempuan
Sekitar 6 Jam yang laluWaketum PKB: Cak Imin dan Gus Yahya Tidak 'Demam'
Sekitar 14 Jam yang laluPBNU Jawab PKB: Politiknya NU Bukan untuk Partai Politik Tertentu
Sekitar 16 Jam yang laluMegawati Minta Pengurus PDIP di Daerah Bersiap Hadapi Pemilu 2024
Sekitar 17 Jam yang laluMegawati Minta Kader dan Pengurus PDIP Tak Jadikan Hasil Survei Pegangan Utama
Sekitar 1 Hari yang laluPemerintah: Pasal Penodaan Agama dan Ilmu Gaib di RKUHP Direformulasi
Sekitar 1 Hari yang laluPuan Ingatkan Pemerintah: Temukan Formula yang Tepat Sebelum Hapus PPKM
Sekitar 1 Hari yang laluPKB Akui Jenderal Andika Perkasa Masuk Radar untuk Pilpres 2024
Sekitar 1 Hari yang laluPPP: KIB Tak Ingin Ada Polarisasi di 2024, Harap Ada Tiga atau Empat Pasang Capres
Sekitar 1 Hari yang laluPernah Ditegur Megawati soal Banjir Rob, Ganjar Dapat Saran dari Politikus PDIP
Sekitar 1 Hari yang laluZulkifli Hasan Usul Ongkos Kampanye Parpol Dibiayai Negara
Sekitar 1 Hari yang laluPKB Ingin Pimpin Poros Koalisi Pilpres 2024, Cak Imin Jadi Capres
Sekitar 1 Hari yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 4 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 21 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 1 Hari yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 5 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 5 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 9 Jam yang laluRusia Akan Buka Koridor Agar Kapal Asing Bisa Keluar dari Ukraina
Sekitar 11 Jam yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 14 Jam yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 2 Hari yang laluCovid-19 Melandai, Jokowi Harap Aktivitas Seni dan Budaya Mulai Bangkit
Sekitar 12 Jam yang laluUpdate 26 Mei 2022: Kasus Positif Covid 246, Pasien Sembuh 243
Sekitar 12 Jam yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 15 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 1 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami