Rhoma Irama, capres paling ada di benak publik Indonesia
Merdeka.com - Popularitas Rhoma Irama tidak hanya moncer sebagai capres 2014. Namun, dia juga adalah capres yang paling ada di benak publik (top of mind) Indonesia.
Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang dirilis di Hotel Kempinski, Jakarta, kemarin, menyatakan nama Rhoma berada di benak 25,8 persen publik Indonesia. Untuk variabel 'top of mind' ini, Sang Raja Dangdut mengalahkan Aburizal Bakrie (16,9%), Prabowo Subianto (16,6%), Megawati Soekarnoputri (12,2%), Joko Widodo (8,8%) dan Jusuf Kalla (8,7%).
Untuk elektabilitas Rhoma tidak berada di puncak, namun tetap lumayan, yakni berada di urutan empat dengan 7,3 persen. Di atasnya berturut-turut adalah Joko Widodo (16,6%), Prabowo Subianto (9,8%) dan Jusuf Kalla (8,5%).
Indikator untuk mengukur 'capres top of mind' itu adalah pertanyaan kepada responden: "Siapa nama calon presiden yang diketahui?" Pertanyaan itu kemudian dijawab secara spontan oleh responden dan tanpa ada daftar nama (terbuka).
Pengambilan data dalam survei ini dilaksanakan pada 3-18 Januari lalu, dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Responden adalah warga negara yang mempunyai hak pilih.
Tingkat kesalahan (margin of error) dalam survei ini sebesar 2,8 persen. "Cara penarikan sampel, acak bertingkat, mencakup semua kecamatan, 10 responden per kelurahan/desa dari 95 kota atau kabupaten," papar Ketua PDB, Didik J Rachbini.
Didik menjelaskan, Rhoma adalah tokoh yang paling ada di benak publik karena dia sangat populer.
"Ya karena Rhoma itu sudah sangat terkenal. Orang yang tahu dangdut pasti tahu Rhoma, wajar kalau dia sangat populer," ujar Didik saat dihubungi merdeka.com.
Popularitas Rhoma yang moncer barangkali lumrah mengingat dia bersama grup bandnya Soneta sudah terkenal sejak 1973 atau 40 tahun lalu. Terlebih, generasi yang terpapar musik dangdut Rhoma dulu belum habis, alias masih menjadi pemilih dalam Pemilu 2014 nanti.
Dengan modal politik baik ini, mungkinkah Rhoma akan benar-benar nyapres di 2014? Jika melihat safari politik yang gencar dilakukannya, Rhoma tampak serius untuk menjajal kontestasi politik menuju RI-1. Dan jika benar menjadi capres 2014, Rhoma akan mencetak sejarah sebagai musisi pertama yang berlaga dalam Pilpres di Indonesia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM
Surat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Teriakan Wanita Kalimantan di Desak Anies Ajak Warga Tak Pilih Capres Hobi Joget
Farah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Analisis Debat Capres Netizen Soroti Emosi Prabowo Melawan Anies hingga Serangan Muncul
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca SelengkapnyaCapres Ini Saat Kecil Menangis Dimarahi Ketika Ambil Barang Bapaknya: Biar Cuma Satu, Tapi Ini Punya Negara
"Mati-matian aku berusaha menelan suara tangis. Aku sungguh-sungguh menyesal," ujarnya.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya