Reshuffle kabinet, Jokowi diminta mandiri dan tak ragu-ragu
Merdeka.com - Kabar perombakan kabinet atau reshuffle makin berembus kencang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharap tak usah ragu dan mempertahankan kemandiriannya apabila hendak melaksanakan memperbaiki kinerja pemerintahan melalui reshuffle kabinet.
Direktur Eksekutif PolTracking Hanta Yudha menilai, kinerja pemerintah akan dianggap gagal apabila kinerja menteri yang tak maksimal dibiarkan begitu saja. Sebab, kegagalan para menteri akan dianggap oleh rakyat sebagai kegagalan presiden dan wakil presiden juga.
"Kapanpun presiden bisa melakukan reshuffle itu karena itu hak prerogatifnya. Dia bisa melakukannya, harus firm, mandiri mengambil keputusan reshuffle," kata Hanta saat dihubungi, Jakarta, Selasa (30/6).
Jika hendak melakukan reshuffle, jelas Hanta, Presiden Jokowi harus memiliki indikator dan parameter yang jelas. Misalkan reshuffle dilakukan dalam rangka menjawab rendahnya kinerja persoalan ekonomi, maka reshuffle harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja di bidang itu.
Selanjutnya, tambah dia, Presiden Jokowi tak perlu terlalu memperhatikan tekanan dari pihak lain ketika akan melakukan reshuffle. Tetapi lebih baik fokus terlebih dahulu pada berbagai parameter kompetensi, kinerja, kapabilitas, integritas, dan loyalitas.
Menurutnya, Jokowi harus mencari sosok yang bisa bekerja dalam satu komando di bawah presiden, dan tak berjalan sendiri-sendiri. Setelah itu, barulah presiden bisa mempertimbangkan hal politis terkait dukungan partai politik.
"Tentu stabilitas politik tetap akan menjadi pertimbangan presiden. Tak mungkin 100 persen hal stabilitas politik tak diperhatikan. Tapi ya jangan sampai yang dominan justru pertimbangan politik. Tetap harus kinerja dan kapabilitas. Harus meritokrasi yang ditekankan," jelasnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebaiknya Jokowi tak perlu ragu untuk menjalankan kemandirian berpolitik. Salah satunya dengan memastikan bisa mendudukkan sosok menteri yang bisa dipercaya.
"Seharusnya Jokowi lebih independen dalam menentukan kabinetnya," kata Burhanuddin.
Dia bahkan menantang Presiden Jokowi lebih independen dalam membuat keputusan, yakni untuk memperluas basis dukungannya, dari yang selama ini koalisi ramping, menjadi koalisi yang lebih besar.
Hal itu menjadi penting, karena koalisi ramping membuat Presiden Jokowi kesulitan. Sebab, koalisi ramping ternyata tak menguasai kabinet.
"Pak Jokowi bisa saja memanfaatkan perombakan kabinet ini untuk merekrut menteri dari satu dua partai di Koalisi Merah Putih," ucapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?
Jokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaMensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaReshuffle Kabinet: Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR Hari Ini
Presiden Jokowi akan melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaKabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi Soal Dirinya Dilibatkan dalam Penyusunan Kabinet Prabowo
Sebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh
Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca Selengkapnya