Rentetan Kasus Korupsi Jerat Kader Karena Golkar Menguasai Banyak Jabatan Publik
Merdeka.com - Partai Golkar kembali diterpa isu korupsi bertubi-tubi. Empat kader partai beringin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebulan terakhir.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo), Dedi Kurnia, mengatakan kasus korupsi kader Golkar bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap partai. Menurutnya, kasus korupsi pejabat banyak disorot oleh publik.
"Beruntun kader parpol terjerat kasus pencurian, mufakat jahat korupsi, bisa berdampak pada perolehan suara karena menurutnya kepercayaan publik. Terlebih kondisi hari ini kasus pencurian oleh pejabat publik sedang banyak disorot," katanya lewat pesan tertulis, Kamis (21/10).
Dedi menyebut, partai politik harus bersikap tegas terhadap kadernya yang mencuri uang rakyat. Golkar harus mengecam dan memecat kadernya yang korupsi.
"Parpol harus tegas ambil kebijakan populis, menyatakan kecaman hingga pemecatan tanpa menunggu waktu, karena bagaimanapun publik akan melihat komitmen pemberantasan korupsi oleh parpol," ujarnya.
Dedi menjelaskan kemungkinan penyebab kader Golkar korupsi berturut-turut. Menurut dia, karena partai beringin terlanjur mengakar dan menguasai jabatan publik.
"Karena Golkar terlanjur mengakar dan menguasai banyak jabatan publik. Sehingga maklum jika koruptor lebih banyak dari mereka, tetapi jika dalam persentase, mungkin tidak sebanding dengan banyaknya kader," ucapnya.
Meski begitu, Dedi mengatakan, korupsi tidak dapat secara langsung dikaitkan oleh kultur parpol, melainkan terikat dengan pribadi masing-masing. Namun, parpol dapat membendung kadernya dengan membuat sanksi sangat tegas.
"Semisal tidak saja memecat, tetapi juga melaporkan tindakan rasuah sebagai pencemaran nama baik organisasi, pengkhianatan pada kode etik anggota, dan lainnya, sehingga memberatkan hukuman," tukasnya.
Sebelumnya, Partai Golkar kembali diterpa isu korupsi bertubi-tubi. Empat kader partai beringin tersebut ditangkap penegak hukum dalam sebulan terakhir.
Bahkan mereka yang ditangkap bukan kader sembarangan di Golkar. Mulai dari Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin hingga dua kepala daerahnya. Semuanya telah ditetapkan tersangka dan ditahan dengan berbagai kasus serta modus masing-masing.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MKGR Minta Banyak Jatah Menteri Golkar di Kabinet Prabowo: Jangan Kita Kerja Keras yang Dapat Orang Lain
MGKR mengatakan berpolitik adalah untuk merebut kekuasaan yang tujuannya untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGolkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Begini Respons Santai Demokrat
Golkar klaim memiliki kontribusi besar dalam memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnya