Merdeka.com - Relawan Bala Anies mendukung pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam persiapan Pemilu 2024. Koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP tersebut dinilai memiliki visi yang sesuai dengan sosok Anies Baswedan.
Misalnya saja, menyudahi polarisasi dan politik identitas yang selama ini terjadi di tengah masyarakat. Bala Anies ikut mendorong seluruh elemen bangsa menghindari polarisasi politik dan penggunaan politik identitas.
"Cocok, polarisasi dan politik identitas harus dihentikan. Semua dirugikan. Dan kami, relawan Anies memang begitu, sudah mengarah untuk menghindari polarisasi," ujar Sismono saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (28/5).
Sismono mengklaim, tidak ada polarisasi di masyarakat dan praktik politik identitas selama Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jakarta menjadi kota paling toleran dan semua agama diberikan hak dan kebebasan tanpa membedakan satu dengan yang lain.
Karena itu, Sismono menilai, Anies Baswedan cocok dengan semua kelompok atau koalisi partai manapun termasuk KIB.
"Yang pasti relawan Anies melihat pak Anies Baswedan itu tokoh nasionalis, tokoh religius, dan mau di partai apapun, koalisi apapun, pasti cocok,” tambahnya.
Advertisement
Sismono menjelaskan, terdapat kesamaan platform antara ketiga partai pendiri KIB dengan Anies Baswedan sebagai sosok nasionalis religius. PPP mewakili kelompok agama, Golkar dengan kelompok nasionalis dan PAN semi nasionalis religius.
Belum lagi, hubungan pimpinan partai dengan Anies Baswedan selama ini terbilang sangat baik. Siswono teringat saat Ketua PAN Zulkifli Hasan memuji Anies Baswedan saat Salat Id di JIS lalu. Begitu juga akar rumput PPP yang menginginkan Anies Baswedan menjadi presiden.
"Sebagian kader Golkar juga menginginkan yang sama, meski ketumnya menjadi calon. Tapi kita tidak GR lah, apakah mereka mau mengusung Anies atau tidak, partai kan berubah-ubah, tapi yang pasti pak Anies, kelompok manapun, partai manapun, Insya Allah cocok," tambahnya.
Siswono berpendapat, munculnya koalisi partai merupakan bumbu demokrasi. Setiap partai punya kewenangan melakukan apapun untuk strategi pemenangan dan peningkatan elektabilitas partai.
Dia mengatakan, pihaknya tidak begitu terlalu fokus dan terpancing atau pun untuk menjadi bagian dari bumbu demokrasi koalisi tersebut.
Dia menduga ke depan akan muncul lagi koalisi partai dalam rangka memenuhi presidensial threshold 20 persen. "Koalisi itu hak demokrasi, bisa jadi yang tiga ini (KIB) partai yang ikut bertambah atau berkurang. situasi bertambah atau berkurang itu hal biasa," tegasnya.
Advertisement
Sismono percaya diri partai atau koalisi apapun di masa mendatang akan melirik dan mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
KIB sendiri meski telah memenuhi syarat presidential threshold, hingga saat ini belum mengumumkan siapa capres yang akan diusung. Namun Partai Golkar sebagai partai dengan kursi terbanyak dalam koalisi, tetap mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk maju.
Sementara PAN, mendorong sang ketua umum Zulkifli Hasan untuk ikut kontestasi dalam Pilpres 2024. KIB sepakat, penentuan capres dan cawapres akan dibahas bersama.
[rnd]Sindiran dan Kritik Effendi Simbolon Tak Memandang Nama Besar Tokoh
Sekitar 54 Menit yang laluMembedah Peluang Gibran jika Maju Pilgub DKI Jakarta
Sekitar 1 Jam yang laluDitanya Kemungkinan Maju Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Saya Dibesarkan Gerindra
Sekitar 1 Jam yang laluPeta Politik Terkini PDIP Jelang Pemilu 2024
Sekitar 2 Jam yang laluBamsoet Bertemu Surya Paloh Bahas Pilpres 2024 hingga Persatuan Rakyat
Sekitar 11 Jam yang laluReaksi Surya Paloh soal Pertemuan SBY-JK di Cikeas
Sekitar 13 Jam yang laluPuan Maharani: Tjahjo Kumolo, Politisi Berpengaruh dalam Karir Politik Saya
Sekitar 19 Jam yang laluPKB dan Gerindra Kembali Bertemu untuk Matangkan Koalisi hingga Level Bawah
Sekitar 1 Hari yang laluEffendi Simbolon: KIB Layu Sebelum Berkembang, akan Bubar Sendirinya
Sekitar 1 Hari yang laluEffendi Simbolon: Prabowo-Puan atau Puan-Prabowo Tergantung Megawati
Sekitar 1 Hari yang laluEffendi Simbolon: Capres PDIP Cuma Puan Maharani
Sekitar 1 Hari yang laluDemokrat Kesulitan Jajaki Koalisi dengan PDIP, Andi Arief Sebut Hasto Menutup Diri
Sekitar 1 Hari yang laluPKB Terus Komunikasi dengan Partai Lain, Muhaimin Yakin Koalisi Terbangun Akhir Tahun
Sekitar 1 Hari yang laluAnalisis NasDem dan PDIP Sulit Berkoalisi di Pilpres 2024
Sekitar 1 Hari yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 19 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 9 Jam yang laluJokowi Bertemu Presiden MBZ di Istana Al Shatie
Sekitar 11 Jam yang laluAlasan Jokowi Tak Pernah Pakai Rompi Antipeluru saat Kunjungi Negara Perang
Sekitar 16 Jam yang laluMomen Hangat Pertemuan Jokowi dan Putin di Istana Kremlin
Sekitar 22 Jam yang laluPeneliti Jurnal Lancet: Covid-19 Kemungkinan Berasal dari Laboratorium AS
Sekitar 58 Menit yang laluWNA Jadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Bali
Sekitar 10 Jam yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini 1 Juli 2022
Sekitar 15 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 1 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 4 Minggu yang laluVIDEO: Blak-blakan Putin Ditemui Jokowi di Rusia, Ungkap Masalah Krisis Sesungguhnya
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jokowi Bertemu Putin di Rusia, Tegaskan Indonesia Ingin Perang Selesai!
Sekitar 16 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami