Reformasi dalam tubuh TNI berjalan setengah hati
Merdeka.com - Reformasi TNI dimulai sejak Juni 1998 yang kemudian melahirkan empat paradigma baru belum dijalankan sepenuh hati. Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti menuturkan, salah satu indikatornya belum pastinya arah politik Indonesia ke depan. Belum lagi politisasi TNI terjadi di tingkat pusat hingga daerah.
"Reformasi yang dijalankan antara 1998 hingga 2004 berlangsung saat 'besi masih panas' sehingga mudah dibentuk sesuai dengan keinginan politik saat itu," kata Ikrar dalam diskusi bertajuk 'Quo Vadis Reformasi TNI' di Komnas HAM, Senin (5/10).
Benturan antara TNI dan Polri kerap terjadi di daerah menunjukkan reformasi dalam tubuh TNI belum berjalan menyeluruh.
"Reformasi TNI memang harus terus berlanjut bukan saja pada pembuatan perundang-undangan melainkan juga pada reformasi struktural dan terlebih lagi reformasi kultural," ucapnya.
Ikrar menceritakan, reformasi TNI tidak mungkin terjadi tanpa perubahan politik pada Mei 1998 ditandai lengsernya Presiden Soeharto. Saat itu, legitimasi Soeharto yang didukung penuh ABRI (TNI) runtuh akibat krisis ekonomi serta terjadinya gerakan pro-demokrasi yang dilanjutkan dengan demonstrasi mahasiswa.
"ABRI (TNI) memilih untuk mengambil jalan bagi perubahan politik pada saat itu, sambil tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan," ujarnya.
Dia melihat, Panglima ABRI saat itu Jenderal TNI Wiranto memilih mendukung perubahan politik ketimbang mengambil alih kekuasaan. Pilihan itu diambil Wiranto untuk mencegah risiko lebih buruk bagi Indonesia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Terbit Bulan Depan, Rekrutmen CPNS Digelar Tiga Kali dalam Setahun
Ada beberapa transformasi mendasar yang diatur secara detail dalam RPP ini. Pertama, penataan rekrutmen dan jabatan ASN yang lebih fleksibel.
Baca SelengkapnyaTanggapi RPP, Menko Polhukam Hadi: ASN Bisa Duduki Jabatan di Struktural TNI-Polri
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, memastikan jajaran aparatur sipil negara (ASN) juga bisa menempati jabatan strategis di TNI-Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaTNI Laporkan 44 Rumah Warga yang Rusak Buntut Ledakan Gudang Amunisi Kodam Sudah Diperbaiki
TNI telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah Desa Ciangsana, Bogor.
Baca SelengkapnyaTak Sembarangan PNS Bisa Pindah ke Ibu Kota Nusantara, Ternyata Ada Syarat Ketat Harus Dilalui
Strategi perpindahan PNS menuju IKN tidak hanya perpindahan fisik semata, tetapi juga perubahan paradigma tata kelola pemerintahan terpadu.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah ke IKN Nusantara Bulan Juli, Bakal Dapat Tunjangan Tambahan
Sebagaimana arahan Presiden bahwa strategi perpindahan menuju IKN tidak hanya perpindahan fisik semata, tetapi juga perubahan paradigma.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya