Reaksi 'Sinis' Kubu Jokowi Tanggapi Pidato Kebangsaan Prabowo
Merdeka.com - Selama hampir 1,5 jam Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan. Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan pandangannya untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Beberapa hal yang disoroti Prabowo, misalnya masalah kemiskinan, bangkrutnya BUMN, dan impor. Bekas Pangkostrad ini mengkhawatirkan jika tidak diperbaiki Indonesia negara kaya bisa jatuh miskin.
Kubu Capres Nomor Urut 1 Joko Widodo pun langsung merespons pernyataan Prabowo. Ada yang menilai pidato Prabowo membuat kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia.
Baca berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
Berikut berbagai reaksi dari kubu Jokowi:
Data Disampaikan Prabowo Tak Benar
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengomentari Pidato Kebangsaan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
"Persoalan yang sangat mendasar itu adalah sebagai pemimpin, Pak Prabowo tidak memberikan optimisme kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. Kenapa? Karena dari semua diksi dan narasi yang dipakai oleh pak Prabowo itu membuat kekhawatiran dan kegoncantan bagi masyarakat Indonesia," katanya di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/1).
Dia menegaskan, data-data yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya adalah berita bohong. Menurutnya, masyarakat tidak resah mendengar pidato Prabowo lantaran data yang disampaikan tak sesuai dengan fakta.
"Hal yang paling mendasar yang sangat penting itu adalah berita-berita bohong, data-data yang tidak benar, data-data yang sampah yang dipakai Pak Prabowo itu membuat satu narasi cerita panjang yang hari ini anda kan bisa lihat, masyarakat tidak memberikan tanggapan apa-apa," jelasnya.
Watak Prabowo Menyerang, Nihilkan Prestasi Indonesia
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Gedung JCC, Jakarta pada Senin 14 Januari kemarin malam. PDIP menuturkan, tidak kaget dengan apa yang disampaikannya.
"Apa yang disampaikan sesuai dengan watak Pak Prabowo. Menyerang dan nihilkan prestasi Indonesia. Bayangkan, kalau Asian Games, Asian Para Games, kemajuan membangun dari pinggiran, dan kehadiran nilai-nilai kemanusiaan dalam kebijakan sosial Pak Jokowi-JK pun terasa dinihilkan," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (15/1/2019).
Dia menegaskan, partainya sudah menduga isinya akan seperti itu. "Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri," jelas Hasto.
Dia, menegaskan, dengan menihilkan keberhasilan Pemerintah sekarang, jelas akan mengurangi elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga saja. Karena masyarakat dibuat tak respek.
"Menihilkan prestasi Pak Jokowi dan Pak JK hanya akan mengurangi elektoral Pak Prabowo-Sandi tidak hanya di Jawa dan Sulawesi. Masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebijakan Pak Jokowi-JK, kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-telepromter tersebut," ungkap Hasto.
Prabowo Tuding TNI, Polri dan Intelijen Tak Netral
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai pidato kebangsaan yang disampaikan capres Prabowo Subianto seakan menuduh kerja TNI, Polri, dan intelejen negara tidak netral dalam penyelenggaran Pemilu.
"Prabowo malam ini seperti menuduh TNI, Polri dan intelijen tidak netral. Ini tuduhan serius yang sesungguhnya berbahaya," kata Ace dalan keterangan pers, Selasa (15/1).
Ace mengungkit pernyataan timses Prabowo-Sandiaga yang tampak mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mulai dari masalah debat, sampai terakhir ancaman Prabowo mundur dari pencalonan Pilpres.
Serangan sama, kata Ace, terlihat dari pidato semalam. Yakni, dengan menyerang netralitas dan profesionalisme TNI, Polri, dan intelijen. Dia mempertanyakan maksud tersebut merupakan cara Prabowo mendelegitimasi Pemilu.
"Apakah ini semakin memperkuat indikasi bahwa Prabowo sedang ingin mendelegitimasi pemilu sebagai cara merespon kekalahan? Dengan mengangkat kecurangan dan ketidaknetralan KPU dan aparat keamanan," ujar Ace.
Pidato Prabowo Berisi Pesimisme
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago menilai Pidato Kebangsaan capres Prabowo Subianto berisi sikap pesimisme belaka. Karena isinya menihilkan prestasi Indonesia. Irma mengatakan Prabowo kalau menjadi presiden tak bakal membawa Indonesia lebih maju.
"Tak akan mampu membawa Indonesia lebih maju, kenapa? Karena pasti miskin gagasan dan cepat putus asa," kata Irma dalam keterangan tertulis, Selasa (15/1).
Ketua DPP NasDem itu mengatakan pidato Prabowo menunjukkan bekas Danjen Kopassus itu tak percaya ada hal baik di pemerintahan.
Selain itu, Irma menyebut Prabowo miskin gagasan. Karena sepanjang penyampaian program hanya menjiplak apa yang sudah dilakukan Jokowi.
"Tapi wajar juga karena selain tidak punya pengalaman juga semua program yang disampaikan rata-rata sudah dilakukan Pak Jokowi. Tidak ada yang baru," kata Irma.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Jokowi
Alasan Presiden mengaungkan kebijakan hilirisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnya