Rapat pleno persiapan Munas Golkar buntu
Merdeka.com - Rapat pleno Partai Golkar yang membahas persiapan musyawarah nasional mengalami kebuntuan. Ketua Umum Aburizal Bakrie memutuskan rapat dilanjut besok.
Sejumlah kader menolak rapat dihentikan. Mereka minta Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono melanjutkan rapat.
Namun Agung tidak mau menerima masukkan kader-kader itu. Pesaing Ical di Munas tersebut meminta rapat tetap digelar besok.
"Saudara-saudara saya harap semua menaati keputusan ketua umum. Bagaimanapun kita harus menjaga keutuhan partai. walau rapat ada ketidakpuasan," kata Agung di DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Senin (24/11) malam.
"Besok kita lanjutkan, kader yang tidak puas, silakan menyampaikan besok. Dengan ini saya menyatakan menghentikan rapat pleno," kata Agung.
Kebuntuan sidang dia dipicu oleh sikap Ical yang bersikeras tetap menggelar musyawarah nasional tanggal 30 November. Sementara kader lain ingin Munas digelar Januari 2015. Mereka menuding Ical ingin segera menggelar Munas untuk melanjutkan kekuasaannya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku siap menghadapi debat keempat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto terang-terangan meminta jatah 5 kursi menteri jika Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mendengar kabar ada pihak-pihak yang ingin berbuat curang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBupati Kendal beri ucapan selamat kepada Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenurut Ara, Pilpres satu putaran dapat menghemat anggaran
Baca Selengkapnya"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca Selengkapnya