Rakyat Banten paling dirugikan dari ketidakharmonisan Atut-Rano
Merdeka.com - Hubungan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Wakilnya Rano Karno dikabarkan tidak lagi harmonis. Rano Karno merasa 'disunat' karena tidak mendapatkan tugas proporsional sebagai Wakil Gubernur, salah satunya mempunyai akses ke media.
"Ketidakharmonisan pasangan pemenang Pemilukada 2011 tersebut akan merugikan masyarakat Banten. Kinerja keduanya tentu akan terganggu dan masyarakat yang paling dirugikan," kata Ketua Badan Pelaksana LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie dalam siaran pers, Selasa (23/7).
LBH Keadilan pun meminta Atut dan Rano duduk bersama mencari solusi atas ketidakharmonisan tersebut. Tidak hanya itu, partai yang mengusung pasangan tersebut, yaitu PDIP dan Golkar juga harus membantu menyelesaikan masalah di antara mereka berdua.
"Agar peristiwa serupa tidak terulang di masa yang akan datang, diperlukan pembagian tugas yang jelas dan tertuang di atas kertas," ujarnya.
Ketidakharmonisan Atut-Rano dibenarkan oleh Dedi Gumelar, rekan pemeran Si Doel Anak Sekolahan itu di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kepada Miing, sapaan akrab Dedi, Rano pernah menyatakan rencana pengunduran dirinya.
"Hubungannya saya tidak tahu, mungkin mereka sudah tidak mesra lagi. Artinya kalau terlintas keinginan mundur dari Rano, berarti ada yang tidak nyaman," kata Miing, anggota FPDIP dari Dapil 1 Banten saat dihubungi, sore tadi.
Abdul Hamin menegaskan, jika benar Rano Karno mundur maka dia itu harus mundur secara damai.
"Jika Rano sudah bulat berencana mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten, maka LBH Keadilan berpendapat sebaiknya Rano segera menyatakan sikapnya secara resmi," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaKerelaan Hati Masyarakat Lepaskan Tanahnya untuk Konsolidasi Tanah Sebagai Solusi Konflik
Menteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TPN Ganjar Minta Bansos Tak Diklaim Kebaikan Hati Pemerintahan Jokowi yang Untungkan Satu Paslon
Selain itu, ditengarai juga ada peluang politisasi bansos yang bisa ditafsirkan sebagai menguntungkan paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaSuara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia
Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto: Inisiatif Masyarakat Kunci Suksesnya Konsolidasi Tanah Pertanian di Lombok Barat
Masyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaPengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca Selengkapnya