Rakornas Putuskan PKS Jadi Oposisi Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menegaskan partainya akan tetap berada di barisan oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Keputusan itu sudah diumumkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS di Hotel Bidakara, Kamis (14/11).
Sohibul menjelaskan keputusan itu diambil dari hasil keputusan Badan Pekerja Majelis Syura atau DPTP. Kemudian disetujui oleh Majelis Syuro.
"Yaitu Majelis Syuro menerima dan menegaskan apa yang sudah menjadi keputusan yang diambil oleh Badan pekerja Majelis Syuro atau DPTP PKS akan tetap di luar pemerintahan Pak Jokowi," Kata Sohibul.
3 Alasan PKS Jadi Oposisi
Dia pun menjelaskan tiga alasan mengapa PKS berada di luar pemerintahan. Pertama karena menjaga kepantasan dalam demokrasi.
"Saya memberikan paling tidak tiga alasan kenapa PKS ingin tetap di luar. Pertama, ini yang sangat gampang, yaitu kita ingin menjaga kepantasan demokrasi. Rasanya aneh bila di negara yang sudah menetapkan bahwa sistem politiknya adalah demokrasi lalu semua jadi bagian dair pemerintahan engga ada yang check and balances," ungkapnya.
Alasan selanjutnya, Sohibul ingin memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pembelajarannya adalah dalam kompetisi lumrah ada yang menang dan kalah.
"Yang namanya kontestasi pasti ada yang menang dan kalah maka bagi yang kalah dalam hal ini kita di 02 maka kita harus memberikan kesempatan kepada yang menang untuk menjalankan pemerintahan, lalu kita gimana? kita jalankan sebagai check and balances dan berusaha keras ambil hati masyarakat mudah-mudahan 2024 kita yang menang insyaAllah," ungkapnya.
Alasan terakhir, karena mayoritas pendukung ingin ada partai yang mengawasi pemerintahan. Maka dari itu, PKS memutuskan tetap berada di luar pemerintahan.
"Masyarakat ingin agar pemerintah ini ada yang awasi dan cek balances. maknanya ada yang di luar pemerintah PKS dengar ini," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Bocorkan Ada Pertemuan Ketum Partai usai Paloh Bertemu Jokowi, Bahas Apa?
TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membocorkan bakal ada pertemuan antara ketua umum partai setelah Paloh bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam
Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaRespons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaTKN: Kalau Maruarar Sirait Keluar PDIP Karena Jokowi Pasti Dukung Prabowo-Gibran, Enggak Mungkin Anies
TKN Prabowo menilai Maruarar Sirait (Ara) paling mungkin mendukung paslon 02 Prabowo-Gibran setelah keluar dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca Selengkapnya