Merdeka.com - Beredar surat permohonan Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Rachel Maryam kepada dubes LBBP RI di Paris, Prancis. Rachel meminta bantuan kepada pihak kedutaan melakukan penjemputan dirinya bersama keluarga saat tiba di Paris pada 20 Maret hingga 24 Maret 2016. Surat itu beredar di media sosial dan Rachel panen kritik lantaran dianggap memanfaatkan jabatan demi kepentingan liburan keluarga di Paris.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra Permadi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum membahas secara khusus. Sebab, apa yang menimpa Rachel peristiwanya baru saja terjadi.

"Kami yang‎ bicarakan adalah Maret, bukan April awal," ujar Permadi di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Senin (4/4).

Politisi senior Gerindra itu menambahkan, Mahkamah Kehormatan partai saban bulan melakukan rapat untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran etik yang dilakukan kadernya. Tak menutup kemungkinan, Partai Gerindra juga akan melakukan pemanggilan terhadap Rachel untuk dimintai klarifikasi.

"Ya, nanti kita rapatkan, sampai sejauh ini belum," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui jika surat yang beredar adalah asli dari Rachel. Hanya saja dia sampai saat ini belum dapat menghubungi Rachel untuk meminta konfirmasi terkait polemik tersebut.

"Saya belum berhasil kontak Rachel, tapi kawan dekatnya yang ngerti, bilang kalau surat itu memang benar ditulis Rachel. Terjadi korespondensi per telepon (dengan pihak kedutaan), diminta adalah fasilitas bantuan untuk penjemputan transportasi," kata Dasco saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/4).