Punya segudang pengalaman, Khofifah optimis raih suara perempuan Jatim
Merdeka.com - Bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis mampu meraih mayoritas suara perempuan dalam Pilgub Jatim 2018. Khofifah mengatakan pengalaman sebagai Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan organisasi perempuan terbesar di Indonesia dan basisnya sangat kuat di Jawa Timur menjadikannya mampu memahami berbagai permasalahan, kepentingan, keinginan, dan harapan kaum perempuan.
Selain itu, dirinya juga pernah menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja, dia pun terus bersinggungan dengan berbagai persoalan perempuan dan anak.
"Pengalaman ini yang menjadikan saya sangat sensitif gender. Bagi saya, perempuan adalah ibu bangsa, sehingga selayaknya kaum perempuan masuk dan berperan di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Khofifah dilansir Antara, Jumat (12/1).
Khofifah menjelaskan, lebih dari 50 persen pemilih di Jawa Timur merupakan kaum perempuan. Dari data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah DPT di Jawa Timur 30.963.078 pemilih yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
"Adapun jumlah pemilih perempuan sebanyak kurang lebih 15,5 juta," katanya.
Dia mengaku, sejumlah program pembangunan properempuan telah disiapkan olehnya dan juga Emil Dardak. Program-program tersebut menjadi komitmen dirinya untuk penguatan peran dan posisi perempuan yang ahirnya tentu diharapkan mampu meraih dukungan suara perempuan.
Program tersebut antara lain menurunkan angka kematian ibu dan bayi, penguatan keterampilan, ekonomi dan bantuan modal usaha perempuan, dan lain sebagainya.
"Karena saya perempuan sekaligus ibu, maka secara konsisten saya akan berjuang untuk selalu mengakomodir kepentingan perempuan dan anak, agar hidup mereka makin sejahtera dan bahagia," ujar Khofifah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah menyebut sudah saatnya ada kader Muslimat NU lainnya yang melanjutkan tampuk kepemimpinan dan menggantikan dirinya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa memuji perhatian Presiden Joko Widodo kepada umat Islam, khususnya Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaHarlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca Selengkapnya" kepada Pak Prabowo untuk tidak melupakan masyarakat Jawa Timur yang mayoritas memilih beliau," kata Khofifah
Baca SelengkapnyaNU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.
Baca Selengkapnya