Proporsional Terbuka atau Tertutup? PDIP Sulsel Siap dengan Sistem Apa pun
Merdeka.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan menyebut calon legislatif (caleg)-nya tak terpengaruh dengan sistem Pemilu 2024 proporsional tertutup maupun terbuka. Bahkan mereka sudah menyiapkan daftar caleg terbaik untuk menghadapi pesta demokrasi itu.
Sekretaris DPD PDIP Sulsel Rudy Pieter Goni mengatakan, partai berlambang banteng moncong putih ini sudah siap menghadapi pelaksanaan Pemilu 2024. Bahkan, kata Rudy, caleg PDIP Sulsel sudah siap dengan sistem apa pun, baik proporsional tertutup ataupun terbuka.
"Di PDIP kami sudah siap dengan sistem apa pun. Karena sistem pengaderan kami membentuk watak kader menjadi kader pelopor," ujarnya, Jumat (10/3).
Politisi yang akrab dipanggil dengan akronim namanya, RPG ini mengaku tanggal 24-26 Maret 2023 nanti, partainya sudah mempersiapkan daftar caleg di masing-masing daerah pemilihan (dapil) anggota DPRD Sulsel. RPG mengaku nantinya proses pencalegan akan dipantau secara langsung DPP PDIP.
"Kami 24-26 Maret ini akan mempersiapkan daftar caleg dengan sebaik-baiknya tentunya. Akan hadir DPP partai untuk melihat secara langsung proses pencalegan di PDIP Sulsel," tuturnya.
RPG menambahkan nantinya penyusunan caleg berdasarkan dapil akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk perjuangan merebut suara dan aspirasi rakyat.
Sikap DPW PPP Sulsel
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara mengatakan, penyusunan daftar caleg sudah 95 persen. Meski demikian, PPP masih membuka pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) potensial.
"Untuk provinsi, sudah ada beberapa dapil yang sudah penuh dan sudah 95 persen kami siapkan daftar caleg. Semua Dapil sudah selesai, tetapi kami masih terbuka untuk caleg-caleg potensial yang akan masuk," ujarnya.
Anggota DPRD Sulsel ini mengaku tidak ambil pusing dengan sistem Pemilu 2024. Ia menegaskan caleg PPP akan siap apa pun sistem pemilu yang digunakan.
"Dua sistem itu proporsional terbuka ataupun tertutup kami sudah siap. Kami siap jika itu proporsional terbuka, dan kami siap kalau misalnya tertutup," tegasnya.
Politisi muda ini menyebut sistem proporsional terbuka maupun tertutup sama-sama memiliki plus minus. Ia pun mengaku siap menjalankan putusan MK soal sistem Pemilu 2024.
"Tidak ada istilah wait n see. Sebagai caleg akan menghargai apa pun keputusan hukum dan apa pun itu entah proporsional tertutup maupun terbuka. Kami siap untuk semua itu," pungkasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca SelengkapnyaDalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 calon legislatif terpilih untuk DPR RI asal daerah pemilihan Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaHasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaHasto mengungkapkan, langkah untuk mengganggu sistem penghitungan suara itu tak hanya terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono
Baca Selengkapnya