
Profil Edy Rahmayadi, Mantan Gubernur Bintang Tiga Sekarang Jadi 'Juru Gedor' Timnas AMIN di Sumut
Sebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.
Sebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengumumkan sejumlah nama baru dalam Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (AMIN). Nama-nama baru itu mengisi posisi mulai kepala pelatih hingga juru bicara Timnas AMIN.
Anies mengatakan, ada lebih dari 700 nama menjadi Timnas AMIN. Menurut Anies, nama-nama yang masuk Timnas AMIN itu akan terus berkembang termasuk di daerah.
"Jadi harapannya ini menggambarkan tim ini adalah tim gerakan rakyat, yang dari rakyat, yang siap bekerja untuk memperjuangkan rakyat semuanya," kata Anies di kantor Timnas AMIN di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Salah satu tim kampanye Timnas AMIN di daerah adalah mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Edy bergabung bersama 37 nama lain tim kampanye daerah AMIN mulai dari Aceh hingga Papua Pegunungan.
Edy mulai menggeluti politik saat maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara pada 2018.
Namun sebelum terjun ke politik, Edy diketahui karier sebagai perwira TNI. Karier Edy sebagai perwira TNI mengikuti jejak sang ayah yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat Kapten bernama Rachman Ishaq. Edy kemudian masuk Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada tahun 1985.
Purnawirawan TNI berpangkat jenderal bintang tiga ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Edy pernah menjabat Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Kemudian Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Edy merupakan salah satu perwira TNI yang berkarier moncer. Pangkat di pundaknya menjadi bintang satu atau Brigadir Jenderal saat menjabat Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Kodam XVII/Cendrawasih pada tahun 2012 dan Dir Pemantapan Semangat Bela Negara, Deputi Bidang Pemantapan Nilai Kebangsaan, Lemhannas RI pada tahun 2013.
Setahun kemudian, Edy menjadi Panglima Divisi Infanteri I Kostrad berpangkat Mayor Jenderal dan Panglima Kodam I/Bukit Barisan pada tahun 2015.
Edy kemudian menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat selama dua tahun pada 2016-2018 dan berpangkat Letnan Jenderal.
Kemudian pada tahun 2018, Edy maju dalam Pilkada Sumut dan berhasil menjabat Gubernur Sumatera Utara sembari bertugas sebagai Ketum PSSI. Pada awal 2019, Edy memutuskan mundur dari jabatan Ketum PSSI.
Edy mulai menggeluti politik saat maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara pada 2018.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rudy tidak ingin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap melakukan politik dua kaki.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menghadiri pelantikan putranya, Gilang Prasetya, menjadi perwira Angkatan Darat di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaGubernur Edy juga telah menyampaikan hal serupa saat bertemu Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo di Medan pada Jumat (4/8) malam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolitikus muda PDI Perjuangan, Bane Raja Manalu, ditunjuk sebagai salah sastu juru bicara tim pemenangan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaLulusan Akademi Polisi (Akpol) 1989 itu lebih dulu mengawali karirnya sebagai Pamapra Polri Dairi (1990).
Baca Selengkapnyaekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, langkah Budiman bertemu Prabowo bukan manuver politik melainkan hanya silaturahmi.
Baca Selengkapnya