Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Priyo Budi Santoso tak terkejut dengan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tertinggi versi lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB). Meski begitu, Partai Golkar enggan berspekulasi dulu.

"Lagi berkibar, karena Pak Jokowi lagi berkibar. Ya itu nanti berpulang ke PDIP, Ibu Mega yang meneruskan," kata Priyo di kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (7/2).

Meski berpotensi sebagai calon presiden terkuat di lembaga survei, namun Jokowi diharuskan melanjut tugasnya sebagai gubernur menyelesaikan masalah Jakarta.

Tapi, lanjut Priyo, kalaupun Jokowi tidak tahan dengan bisikan untuk memperebutkan kursi presiden, bisa saja mengundurkan diri dan kembali berkampanye. Tentu dengan skala yang jauh lebih besar.

"Tapi kalau Pak Jokowi tergoda, itu tidak bisa dilarang. Dia mungkin menyatakan mundur," kata Priyo.

Hasil survei PDB pimpinan Didik J Rachbini menunjukkan Jokowi sebagai capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Sebanyak 21,2 persen responden memilih Jokowi, dikuntit Prabowo dengan 17,1 persen.

Urutan ketiga diduduki Megawati dengan 11,5 persen disusul Rhoma Irama 10,4 persen. Sedangkan Aburizal Bakrie 9,7 persen, kemudian Jusuf kalla 7,1 persen dan disusul nama-nama lain seperti Mahfud MD, Wiranto, dan Dahlan Iskan.

Metode wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Dengan jumlah sample sebanyak itu, tingkat margin error 2,8 persen. Sedangkan tingkat usia responden adalah 17 tahun atau sudah menikah.

Menurut Didik, PDB telah melakukan riset atau survei diawali dengan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dari tanggal 3 Januari hingga tanggal 18 Januari 2013.