Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Preseden Dualisme Parpol di Era Jokowi

Preseden Dualisme Parpol di Era Jokowi Jokowi berikan arahan di Jambore Sumber Daya PKH. ©2018 Merdeka.com/Titin Supriatin

Merdeka.com - Kisruh partai Berkarya menambah daftar konflik dualisme parpol di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Partai yang baru seumur jagung itu tengah mengalami dualisme. Antara Tommy Soeharto dengan Muchdi Purwopranjono.

Belakangan, kubu Muchdi mendapatkan Surat Keputusan Kemenkum HAM terkait perubahan AD/ART dan pengurus periode 2020-2025.

Perbedaan politik di dua kubu menjadi pemicu. Berkarya mendukung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. Berbeda, Muchdi PR dan Badaruddin mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Badaruddin menyalahkan Priyo sebagai Sekjen akibat gagalnya Berkarya ke Senayan. Pada akhirnya, dimotori Badaruddin, mereka menggelar Munaslub dan mengkudeta Tommy di kursi ketua umum.

Selain Berkarya, tercatat ada tiga partai lain yang mengalami dualisme kepengurusan di era Presiden Joko Widodo.

Golkar

Golkar menjadi pembuka dualisme parpol di era pemerintahan Jokowi. Partai berlambang beringin itu terbelah menjadi dua kubu.

Munas Bali dengan ketua umum Aburizal Bakrie (Ical) dan Munas Jakarta dengan ketua umum Agung Laksono.

Kisruh dualisme itu terjadi belum lama usai Jokowi menjabat sebagai presiden pada periode pertamanya. Penyebabnya beda sikap politik keduanya.

Ical ngotot Golkar berada di oposisi dan tetap di Koalisi Merah Putih. Sementara, Agung mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Proses hukum berkepanjangan menambah kisruh kedua belah pihak.

Kemenkum HAM memberikan Surat Keputusan kepada Golkar kubu Agung pada tahun 2015. Namun digugat oleh kubu Ical di PTUN. Akhirnya, kubu Ical yang menang di pengadilan.

Konflik berakhir dengan digelar Munaslub 2016. Setya Novanto terpilih sebagai ketua umum. Pada akhirnya, Golkar bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK pada 2016.

PPP

Dualisme di internal PPP diawali dukungan politik pada 2014. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Suryadharma memecat orang-orang yang dianggap bakal mengkudetanya karena tak sepakat dengan sikap politik tersebut.

Kasus korupsi Suryadharma memanaskan konflik internal. Dia ditetapkan KPK tersangka dugaan korupsi penyelenggaraan haji tahun 2012-2013. Sekjen PPP Romahurmuziy memecat Suryadharma dengan alasan kasus tersebut. Tak terima, Suryadharma balik memecat kader-kader yang dianggap membelot. Sebagian besar merupakan orang yang kini menjadi kubu Rommy.

Kemudian, Kubu Rommy menggelar Muktamar di Surabaya. Rommy terpilih sebagai ketua umum. Mereka menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Kubu Suryadharma juga menggelar Muktamar di Jakarta. Tongkat komandonya dipegang Djan Faridz. Kubu Muktamar Jakarta memilih sebagai oposisi.

Konflik internal PPP semakin panjang. Keduanya berhadapan dengan proses hukum yang panjang.

Namun, pemerintah menganggap kubu Rommy sebagai PPP yang sah. Dengan memberikan SK Kemenkum HAM.

Belakangan, konflik kedua kubu memudar. Sejak Suharso Monoarfa menjadi pemimpin sementara PPP menggantikan Rommy yang tersandung kasus korupsi.

Hanura

Dualisme pengurus Hanura dimulai ketika Sekjen Sarifudin Sudding melengserkan Osman Sapta Oedang sebagai ketua umum. Sudding memecat OSO atas mosi tidak percaya dari 27 DPD dan 400 DPC.

Kubu Sudding menggelar Munaslub. Marsekal Madya (purn) Daryatmo ditetapkan sebagai ketua umum. Kubu Sudding mengklaim mendapatkan restu dari Wiranto menggelar Munaslub.

Penyebab kisruh ini diduga akibat mahar politik Pilkada 2018. Dua belah pihak saling tuduh terkait mahar tersebut.

Namun, secara resmi kepengurusan OSO diakui pemerintah melalui SK Kemenkum HAM. Kubu OSO mengikuti Pemilu 2019.

Beberapa orang-orang bekas kubu Sudding, termasuk Sudding sendiri mulai berpindah partai. Sudding menjadi caleg dari PAN dan kini duduk di Komisi III DPR.

Pemerintah Tak Pernah Ikut Campur

Pemerintah berkali-kali menegaskan tak pernah terlibat atau ikut campur dalam dualisme partai politik. Bahkan Presiden Jokowi pernah meminta agar parpol menjaga stabilitas politik.

Jokowi sempat mengomentari kisruh dualisme yang terjadi di Golkar dan PPP. Dia menegaskan, pemerintah netral.

“Terutama pertentangan parpol. Pemerintah bersikap netral," ujar Jokowi, kala itu.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan Istana soal Presiden Jokowi Rutin Bertemu dengan Ketum Parpol dan Tokoh

Penjelasan Istana soal Presiden Jokowi Rutin Bertemu dengan Ketum Parpol dan Tokoh

Sekitar awal Januari, Jokowi mengajak Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Gerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya

Gerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya

Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.

Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat

Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat

Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.

Baca Selengkapnya
Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.

Baca Selengkapnya