Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prabowo Ungkit Kekalahan Pilpres 2014 dan Kesepakatan Dengan Jokowi

Prabowo Ungkit Kekalahan Pilpres 2014 dan Kesepakatan Dengan Jokowi Jokowi dan Prabowo naik kuda. ©REUTERS/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan perasaannya saat dinyatakan kalah pada Pilpres tahun 2014 dari Joko Widodo. Meski kecewa, namun persaingan antara keduanya diakhiri dengan sebuah kesepakatan.

Hal itu dia sampaikan saat berorasi di depan ribuan pendukungnya dalam acara kampanye terbuka di Lapangan Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (28/3).

"Saya bersaksi dengan Pak Sandi dan kawan koalisi, kami akan tunduk pada kehendak rakyat. Siapapun yang dipilih, saya tunduk," katanya.

Prabowo juga menyinggung hasil Pilpres 2014 yang dinilai merugikannya. Sebab, kata dia, bukti kecurangan yang disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) tidak ditanggapi maksimal. Namun, akhirnya Prabowo menerima semua ketetapan dan pemenang Pilpres.

"Dulu, saya merasa tidak diperlakukan dengan baik. Hakim MK, bukti yang kita kumpulin, dibuka saja tidak mau. Apakah saya mencaci? Berontak? saya malah datang ke pelantikan lawan saya," ucapnya.

Ketua umum Partai Gerindra itu mengaku tetap menghormati Jokowi karena ingin menjaga wibawa bangsa. Keduanya bahkan sempat berbincang dan membuat sebuah kesepakatan.

"Waktu beliau (Jokowi) datang ke rumah saya, saya katakan. Bapak telah menerima penetapan sebagai presiden, saya akan hormat dan patuh, selama bapak membela NKRI, Pancasila, bhineka tunggal ika dan kepentingan rakyat, saya akan mendukung," ucapnya.

"Tapi, kalau menyimpang, saya akan mengkritisi bapak. Beliau bilang oke tidak ada masalah. Sudah ada kesepakatan, itulah demokrasi. Saya terang-terangan. Hubungan saya baik sama beliau," lanjutnya.

Sikap itulah yang ia harapkan untuk diikuti oleh pendukungnya. Upaya pemenangan tetap harus dilakukan tanpa mengenyampingkan etika. Semua harus dilakukan dengan santun.

Dengan kata lain, Prabowo menginstruksikan kepada para pendukungnya agar tidak membenci lawan politik. Perbedaan pilihan bukan berarti harus menjelekan dan membuat permusuhan.

"Tapi tiap kali, ya biasa lah pemimpin di sekitarnya ya macam-macam lah. Jadi saya minta tidak boleh benci, tidak boleh bicara jelek. Kalau sayang sama saya, kita maju sebagai pendekar, kita maju sebagai pembela rakyat, pembela kiai, ulama, pembela semua agama," tegasnya.

"Islam kita adalah yang membela yang baik, semua suku. Kita tidak radikal. Justru koruptor itu yang akan membuat rakyat menjadi radikal," tegasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dapat Pesan dari Jokowi: Siap-Siap Saja, Setiap Hari Ada yang Minta Ketemu

Prabowo Dapat Pesan dari Jokowi: Siap-Siap Saja, Setiap Hari Ada yang Minta Ketemu

Prabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi

Prabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi

Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.

Baca Selengkapnya
Cerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang

Cerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang

Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi  Sedih Loh

Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh

Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu dan Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Anies: Biar Masyarakat Menilai

Jokowi Bertemu dan Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Anies: Biar Masyarakat Menilai

Anies tidak banyak berkomentar saat ditanya perihal Jokowi bertemu Prabowo dan Gibran

Baca Selengkapnya