Prabowo sampai dua kali larang anggota DPR pelesiran ke luar negeri
Merdeka.com - Kasus Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Ketua DPR Fadli Zon bertemu dengan bakal capres Amerika Donald Trump berbuntut panjang. Bahkan Fraksi Gerindra mengeluarkan surat agar anggotanya di d DPR selektif memilih perjalanan kunker ke luar negeri.
Surat edaran bernomor A.515/F.P-GERINDRA/DPR-RI/IX/2015 itu terbit 14 September lalu. Diteken oleh Ketua F-Gerindra Ahmad Muzani dan Sekretaris Fary Djemi Francis.
Ketika dikonfirmasi terkait hal ini, Wakil Ketua Fraksi Gerindra di DPR Sufmi Dasco Ahmad membenarkan adanya surat tersebut. Namun dia menegaskan, surat itu tidak tegas mengatakan larangan anggota Fraksi Gerindra untuk pergi ke luar negeri.
Dasco pun membantah jika surat itu terkait kemarahan Prabowo atas kunjungan Fadli Zon ke luar negeri. Menurut dia, surat itu diterbitkan oleh Ketua Fraksi Gerindra DPR Ahmad Muzani yang isinya meminta agar anggota fraksi selektif memilih kunjungan ke luar negeri.
"Dikatakan dalam surat itu bahwa memang kunjungan kerja ditangguhkan. Namun dalam rangka anggota DPR menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk diplomasi maka untuk kunjungan kerja ke negara-negara yang mempunyai manfaat besar terhadap kepentingan nasional dapat dilakukan dengan cara selektif," kata Dasco saat dihubungi merdeka.com, Kamis (17/9).
Larangan kunker Gerindra ke luar negeri bukan hanya kali ini saja. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga pernah melarang anggota DPR periode 2009-2014 untuk pergi ke luar negeri dengan uang negara. Saat itu, anggota DPR dari Fraksi Gerindra sama sekali tak boleh ikut kunjungan studi banding ke luar negeri.
Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, larangan memang sudah dikeluarkan dua kali. Namun yang pertama berlaku untuk periode 2009-2014 saja.
"Periode lalu dilarang, itu untuk satu periode. Periode sekarang berlaku baru lagi aturannya. Kita evaluasi, ada harapan besar agar DPR kurangi pergi-pergi. Kurangi tunjangan-tunjangan," jelas Muzani.
Dia mengatakan, hal ini penting dilakukan di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sedang buruk. Soal aturan, dia menambahkan, tidak ada yang berbeda dari sebelumnya.
"Dulu efektif dan selektif. Haji tetap dibolehkan, selektif. Sekarang prinsipnya sama," terang dia.
Akan tetapi, Muzani menegaskan, surat edaran ini sama sekali tidak terkait dengan pertemuan Fadli Zon dengan Donald Trump.
"Tidak terkait. Sudah direncanakan sejak lama. Ini kebeneran saja," cetus dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaDeklarasi Dukungan Terus Terjadi, TKN Nilai Prabowo Dianggap Paling Tepat Lanjutkan Jokowi
Pihaknya mengajak seluruh pendukung Prabowo-Gibran untuk merapatkan barisan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Kami Dapat Laporan Ada Rencana untuk Rusak Surat Suara Pemilu 2024
Prabowo mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024 untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca Selengkapnya