PPP yakin JK tak tarik dukungan dari Jokowi usai bertemu Prabowo
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini Jusuf Kalla tidak akan beralih dukungan dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal ini menyikapi kunjungan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke rumah dinas JK, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (15/8) malam.
"Sama sekali tidak," kata Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Apalagi, Pria yang akrab disapa Rommy ini mengklaim JK telah bersedia masuk ke tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, yakni sebagai Ketua Dewan Penasehat.
"Pak JK kan sudah berkenan jadi ketua wansihat Jokowi-Ma'ruf Amin. Saya kira sama sekali bukan indikasi," ujarnya.
Untuk itu, menurut Rommy, pertemuan JK dengan Prabowo-Sandiaga hanya untuk memastikan Pilpres 2019 berjalan kondusif dan damai.
"Ya saya kira bagus untuk memastikan bahwa konstestasi ini berjalan lebih damai, lebih sportif kondusif dibanding 2014 yang begitu keras," tandas Rommy.
JK menepis terkait pertemuannya dengan bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah bentuk lobi politik. Dia menegaskan, tidak ada ajakan dari mereka untuk jadi tim pemenangan di Pilpres 2019.
"Enggak. Pertanyaanmu usil saja," kata JK.
Hal tersebut juga ditepis oleh Prabowo. Dia menilai JK terlalu senior untuk jadi ketua tim pemenangannya.
"Terlalu senior. Terlalu senior," sambut Prabowo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo bertekad menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh rakyat Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnya