PPP Ogah Buru-Buru Umumkan Capres: Takut Disentil Megawati

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengaku, enggan buru-buru mengumumkan calon presiden. PPP sebagai partai yang memiliki kursi paling sedikit, tidak ingin gagah-gagahan menunjuk salah satu tokoh menjadi calon presiden.
Dia mengungkapkan, PPP tidak ingin kena sentil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"PPP itu adalah, yang sekarang posisinya di DPR yang paling kecil. Jadi gak bisa kemudian mentang-mentang gagah-gagahan saya mau si A atau si B. Belum lagi kalau kemudian disentil oleh bu Mega terus minta maaf kita gak mau juga," kata Arsul di DPR, Jakarta, Senin (16/1).
PPP dalam proses mengambil keputusan dari pengurus di daerah lalu diusulkan ke pusat. Maka DPP PPP harus mendengar usulan dan aspirasi di Daerah.
"Oleh karena itu, konsekuensinya semua sosok yang ingin diusung PPP maka tentu untuk berkenalan dengan struktur PPP di bawah," ujarnya.
Sejumlah nama yang beken di kalangan akar rumput PPP di antaranya adalah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil sampai Erick Thohir. Tokoh-tokoh tersebut rajin hadir dalam acara internal PPP.
Namun, PPP tidak segera mengerucutkan ke satu nama. Sebab penetapan pasangan calon presiden juga masih lama.
"Ini memang sekarang ini tahapnya kita biarkan, nah kenapa kok kita tidak segera mengerucutkan? Untuk apa juga? Pertama, pengajuan paslon itu masih lama, masih sekitar 8-9 bulan lagi. Yang kedua, lah PPP ini kan kecil, jadi kami itu harus juga memikirkan untuk melihat sejumlah nama, tidak hanya satu nama," tutup Arsul.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas
Padahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Anies Kampanye Ke Nelayan Tebar Janji, Rakyat Teriak Minta Duit Pak!
Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan melakukan
Baca Selengkapnya

Viral Kader PDIP Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Hasto: Itu Dibayar
Hasto mengaku telah menelusuri acara deklarasi dukungan kader PDIP kepada Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya

Pembelaan TKN soal Gibran Absen Dialog di TvOne
Tidak ada keharusan untuk Gibran hadir dalam debat tersebut.
Baca Selengkapnya

Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri
Usulan gubernur dan wakil gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai tak menjadi ibu kota diatur dalam Rancangan Undang-undang Daerah Kekhususan Jakarta.
Baca Selengkapnya

PDIP Jelaskan Pertemuan Puan Maharani dan Luhut Pandjaitan
Hasto tidak memastikan apakah pertemuan Puan dan Luhut bermuatan politik.
Baca Selengkapnya

Pendiri dan Eks Pengurus Demokrat Dukung Anies Baswedan-Cak Imin
Dukungan ini disampaikan melalui kelompok relawan Bintang Mercy Perubahan.
Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Ingin Semua Desa Punya Fasilitas Kesehatan & Nakes
Menurut Roby, Ganjar-Mahfud telah mengetahui aspirasi utama rakyat. Rakyat ingin bisa bekerja dan harga yang stabil.
Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Pilpres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Mereka Lupa Sumpah Pemuda
Menjawab usulan TKN Prabowo-Gibran, PDIP menyinggung Sumpah Pemuda.
Baca Selengkapnya

Resiko Punya Ibu Cantik dan Awet Muda, Perwira TNI Foto Bareng Sang Ibunda Malah Dikira Pacar
Berikut momen perwira TNI foto bareng sang Ibu yang malah dikira kekasih hati.
Baca Selengkapnya

TPN Ganjar-Mahfud soal Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris: Apakah Semua Rakyat Paham?
TPN Ganjar-Mahfud merespons usulan kubu Prabowo-Gibran terkait format debat capres-cawapres.
Baca Selengkapnya

DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih
Fraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya