PPP Nilai Vaksinasi Berbayar Bisa Diartikan Manfaatkan Situasi saat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi khawatir terjadi komersialisasi vaksin Covid-19. Akibat kebijakan pemerintah menjual vaksin gotong royong untuk individu melalui PT Kimia Farma.
"Yang kita khawatirkan adanya komersialisasi di bidang kesehatan," ujar politikus yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Senin (12/7).
Awiek mengatakan, secara bisnis Kimia Farma masih bagus karena bisnis kesehatan tengah booming saat pandemi. Hal ini, bisa ditafsirkan banyak pihak menjual vaksin Covid-19 untuk memanfaatkan situasi.
"Kalau Kimia Farma saya kira bisnisnya di tengah pandemi ini masih bagus. Karena bisnis kesehatan di era pandemi ini lagi booming. Masalahnya ini bisa ditafsirkan bagian dari memanfaatkan situasi. Jangan sampai dikesankan ada komersialisasi di bidang kesehatan," tegas Ketua DPP PPP ini.
Di sisi lain, perlu diakui langkah Kimia Farma ini untuk membantu terbentuknya herd immunity dengan membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi. Hanya saja masih banyak masyarakat menolak vaksinasi.
"Memang kita harus mengakui bahwa langkah Kimia Farma tersebut untuk membantu terbentuknya herd immunity yakni membantu pemerintah menyukseskan vaksinasi. Masalahnya ada di masyarakat yang menganggap tidak penting vaksin bahkan menghindar karena takut," kata Awiek.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya