Politisi Golkar dorong sistem proporsional tertutup dalam RUU Pemilu
Merdeka.com - DPR telah menerima draf Revisi UU Pemilu yang diserahkan pemerintah. Anggota Komisi II DPR Fraksi Golkar, Hetifah mengatakan, partainya telah menyiapkan pandangan terkait draf Revisi UU Pemilu sistem pemilu proporsional terbuka terbatas.
"Kami sudah menyusun pandangan Partai Golkar terhadap isu strategis RUU penyelenggaraan pemilu yang disusun oleh tim kajian dan penyusunan RUU bidang politik Partai Golkar. Namun, belum berupa DIM Resmi," kata Hetifah saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (25/10).
Dia menambahkan, pembahasan terkait sistem pemilu ini akan berjalan alot. Sebabnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sistem tersebut bisa diterapkan dengan baik.
"Golkar berpendapat masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan dan membutuhkan prasyarat agar bisa diterapkan dengan baik," jelasnya.
Hetifah mengaku Partai Golkar memilih sistem proporsional tertutup. Hanya saja, klaim dia, partainya siap menjalani proses deliberatif untuk melakukan kajian perihal sistem pemilu mendatang.
"Siap mendengar berbagai argumen dari setiap opsi yang ada dan memilih sistem yang terbaik," ucapnya.
"Pertimbangan utama adalah kami ingin meningkatkan kualitas calon dan mereka yang terpilih. Jangan lagi faktor keterpilihan didominasi oleh modal dan popularitas semata," pungkas Hatifah.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul
Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaPengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Lengkap dengan Kekurangan dan Kelebihannya
Dalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.
Baca SelengkapnyaTergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaDorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca Selengkapnya