Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politikus PKS kian gencar dan galak serang Jokowi

Politikus PKS kian gencar dan galak serang Jokowi Fahri Hamzah dan Anis Matta. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejak mendeklarasikan diri sebagai kandidat calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo menjadi sasaran empuk lawan politiknya. Segala tindak tanduk dan pernyataan Jokowi selalu menuai kritik.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) termasuk paling rajin menyerang gubernur DKI itu. Teranyar adalah soal Jokowi yang mengaku tidak paham dengan kasus Bank Century. Sebagai calon pemimpin Jokowi dinilai tak pantas tak mengerti kasus sebesar itu.

Jokowi sendiri menanggapi santai kritikan yang datang bertubi-tubi. Dia hanya meminta agar dalam politik tidak ada saling serang dan menjatuhkan. "Adu gagasan, adu program, mestinya seperti itu," katanya beberapa waktu lalu.

Wasekjen PKS Fahri Hamzah menilai Jokowi seperti tidak siap menerima sejumlah kritik. Padahal, kata Fahri, dalam demokrasi saling kritik adalah hal yang lumrah.

"Kita harus siap berkelahi, jangan merengek-rengek, kok saya diserang," kata Fahri.

Berikut rentetan serang politikus PKS ke Jokowi:

Jokowi kayak ayam jago digosok pantatnya

Fahri Hamzah mengibaratkan Jokowi seperti seekor ayam aduan yang digosok pantatnya agar berani melawan ayam lain. Namun sayang, ketika benar-benar diadu, malah takut karena belum siap."Baik PDIP maupun Jokowi sudah siap menghadapi kompetisi dengan berani nyodorin calon tapi perkelahian (serangan politik) dilarang, ini kan kaya orang adu ayam, Jokowi dipanisin dulu digosok pahanya," kata dia.Anggota Komisi III DPR ini pun menambahkan, saat Jokowi diunggulkan survei capres mengaku tidak mikir dan mau fokus urus Jakarta. Dalam hal ini, menurut dia, PDIP melihat Jokowi berminat, dan ketika dicapreskan ternyata belum siap menerima serangan politik."Dalam kata-katanya itu (copras,capres, enggak mikir) PDIP lihat kawan kita ini mau, waktu pantatnya digosok, dan benar sebelum pemilu disorong (diadu), begitu disorong, diserang sama yang lain, waakkk (takut, tidak siap)," ibarat dia.

Jokowi diejek tak paham kasus Century

Kandidat Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak paham soal kasus Bank Century. Pernyataan ini pun menuai kecaman dan lahan baru bagi lawan politik untuk 'menelanjangi' Jokowi.Anggota Komisi III DPR Fahri Hamzah tidak kaget jika Jokowi tidak paham dengan kasus Century. Menurut dia, Jokowi bukan fenomena kepemimpinan melainkan sebatas populer."Memang dia tidak mikir. Perlu diketahui bahwa Jokowi bukanlah fenomena kepemimpinan, jadi memang jangan diharap dia akan memiliki kualifikasi (kepemimpinan) itu," ujar Fahri kepada merdeka.com, Rabu (26/3).

Tukang becak paham Century masa Jokowi tidak

Anggota Timwas Century dari Fraksi PKS Indra tak habis pikir jika seorang capres seperti Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak paham soal skandal Century. Bahkan menurut dia, seorang tukang ojek dan tukang becak saja tahu soal Century.Dia menilai, masyarakat kelas bawah di daerah pemilihannya (dapil) saja paham soal Century. Dia pun kaget jika seorang Jokowi tak tahu soal skandal ini."Di dapil saya pun tukang becak, tukang ojek, petani dan buruh mereka paham dan ingin Century tuntas. Pelaku pembobol uang negara segera dituntaskan," tegas dia.

Capres tak paham Century tak ngerti persoalan bangsa

Menurut Indra, skandal Rp 6,7 triliun kasus Bank Century sudah menjadi persoalan nasional yang selama dua tahun belakangan selalu menjadi konsumsi publik. Karena itu dia merasa heran jika Jokowi tak tahu soal kasus tersebut."Karena ini skandal sangat besar, mengingat jumlah kerugian sampai Rp 6,7 triliun dan ini terjadi disaat kita butuh dana untuk orang miskin, tapi ternyata ada dugaan perampokan," ujar Indra saat dihubungi, Rabu (25/3).Menurut dia, hal ini mencerminkan bahwa masyarakat kelas bawah yang tahu soal Century lebih peduli kepada bangsa ketimbang Jokowi. Apalagi, saat ini penegakan hukum sedang menjadi sorotan publik."Kalau ada elit politik bahkan capres tidak tahu ya saya ingin katakan para buruh saja tahu karena mereka peduli. Kalau orang tidak tahu apalagi sekelas capres, dia harusnya mengerti persoalan bangsa yang menjadi keprihatinan publik," tambah dia.

Jokowi cuma modal popularitas

Fahri mengatakan, dirinya belajar banyak ketika membangun koalisi dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, kata dia, SBY juga punya popularitas tinggi seperti Jokowi, namun tidak punya konsep pembangunan yang jelas."Pada dasarnya SBY ketika naik jadi presiden sama dengan Jokowi. Dianggap mampu padahal tidak ada bukti akan kemampuannya. Keduanya memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi karena kesantunan yang tidak bisa dijadikan alat ukur untuk menjadi pemimpin. Kesantunan tidak ada hubungannya dengan penyelesaian masalah," katanya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Kabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.

Baca Selengkapnya