Politikus PDIP Soal Penambahan Kursi Pimpinan MPR: Yang Penting Motifnya Kebersamaan
Merdeka.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima secara pribadi menyetujui usulan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, soal penambahan jumlah pimpinan MPR, dari 5 orang menjadi 10 orang. Namun, motifnya harus demi kebersamaan.
"Yang penting motifnya, alasannya, kalau itu kebersamaan, apapun biaya politiknya, buat saya murahlah demi kebangsaan dan kebersamaan," ujar Bima disela Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI, di Sukoharjo, Selasa (13/8) malam.
Kendati demikian, anggota MPR Fraksi PDIP itu meminta agar Undang-undang (UU) MD3 (MPR, DPR, DPRD, DPD) yang ada saat ini tetap dijalankan terlebih dahulu. Setelah MD3 dijalankan, baru kemudian dilakukan perubahan UU tersebut.
"Ini pribadi saya ya. Saya kira MD3 dijalankan dulu, kalau di MPR ada paket voting ya paket voting dulu. Kalau setelah paket voting, kalau ada yang belum masuk di pimpinan, kalau itu memang membuat suatu harmonisasi kebersamaan, karena mau amandemen baru dirubah. Tapi biarkan dulu MD3 jalan. Paketnya proporsional untuk DPR kemudian voting di MPR. Setelah itu kayak PDIP kemarin dengan PKB dan Gerindra belum ada jatah, baru dirubah MD3-nya," tandasnya.
Ia kembali menegaskan, agar MPR tetap menjalankan UU MD3 terlebih dahulu. Karena jika harus mengubah MD3 dulu dibutuhkan waktu yang cukup lama. Karena harus melibatkan pemerintah, Menkumham dan lainnya.
Terkait posisi Ketua MPR, dikatakannya, PDIP akan memberikan untuk partai lain. Namun jika jatah Ketua DPR diberikan kepada partainya. PDIP, lanjut dia, akan menyerahkan sepenuhnya kepada hasil musyawarah.
"Kalau ketuanya biar mereka bermusyawarah dulu. Kalau PDIP sudah ketua DPR, kita paham betul harmonisasi, posisi ketua MPR kita berikan kesempatan untuk yang lain," kata Bima.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan DPR Pastikan UU MD3 Tak Direvisi Sampai Periode 2024 Berakhir
apakah berpeluang untuk dibahas saat periode selanjutnya, Dasco tak menjawab secara rinci.
Baca SelengkapnyaPeluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024
Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra Belum Wacanakan Revisi UU MD3 Tentukan Kursi Ketua DPR
Gerindra menyebut mekanisme pemilihan ketua DPR masih sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, KPU dan DPR RI Dijaga Ketat Petugas Gabungan
Sejumlah personel keamanan gabungan disiagakan untuk menjaga ketat KPU dan DPR jelang pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius
Hasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaDPD Bentuk Pansus Pemilu Dinilai Langgar UU MD3
Seluruh pimpinan dan anggota DPD yang menyetujui pembentukan pansus itu kecurangan pemilu harus diproses Badan Kehormatan DPD RI.
Baca Selengkapnya