Politikus PDIP: Prabowo dan Airlangga Harus Cari Koalisi untuk Jadi Capres
Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira menilai, dinamika politik masih cair. Semua kemungkinan masih bisa berubah dalam perjalanan pilpres 2024.
"Belum ada yang pasti juga. Semuanya masih terbuka dan kemungkinan ada variabel pengubah yang bisa saja terjadi dalam perjalanan menuju 2024," katanya lewat pesan, Rabu (13/10).
Sebelumnya, poros Gerindra dan PDIP melawan Golkar diprediksi akan terjadi pada Pemilu 2024. Poros Gerindra akan mengusung Prabowo-Puan, sementara poros Golkar mengusung Airlangga Hartarto dan koalisinya.
Andreas menyebut, baiknya saat ini parpol koalisi fokus bekerja mengatasi masalah pandemi. Dia mengatakan, urusan capres-cawapres PDIP merupakan hak prerogatif Ketum Megawati Soekarnoputri.
"Kita kerja saja dulu, dukung pemerintahan Jokowi mengatasi pandemi. Hasil survei sekadar referensi, keputusan capres ada di wilayah prerogatif Ketua Umum," katanya.
Andreas melanjutkan, baik Golkar maupun Gerindra juga harus mencari mitra koalisi untuk memenuhi syarat pencalonan presiden. Gerindra sendiri telah mendorong Prabowo Subianto untuk maju capres. Begitu juga Golkar yang menjagokan Airlangga Hartarto.
"Baik Prabowo maupun Airlangga harus mencari mitra koalisi karena secara normatif partainya tidak memenuhi presiden threshold. Sehingga membutuhkan dukungan partai lain untuk memenuhi threshold 20 persen," tutur Andreas.
Menurutnya, Airlangga dan Prabowo memang lebih leluasa menentukan sikap politik partainya untuk pilpres 2024. Sebab, keduanya adalah ketua umum partai politik.
“Sebagai ketum dari masing-masing partainya, baik pak Prabowo maupun pak Airlangga tentunya lebih berpeluang dan lebih memungkinkan untuk secara decisive memutuskan diri sendiri menjadi Capres atau Cawapres," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meyakini, Gerindra dan PDIP bakal berkoalisi di Pemilu 2024. Calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal diusung yakni Prabowo dan Puan Maharani.
Adi meyakini, Gerindra bisa masuk ke semua parpol dalam upaya membentuk koalisi. Namun dia yakin, Gerindra akan tetap berkoalisi dengan PDIP.
"Tapi kalau melihat portofolionya bisa dikunci PDIP, karena kan Puan-Prabowo, atau Prabowo-Puan, kan begitu," ujar Adi saat dihubungi, Senin (11/10).
Adi mengatakan, pasangan Prabowo-Puan sangat mungkin berhadapan dengan capres dari Partai Golkar. Diketahui, Golkar dalam hasil Rapimnas menyatakan bakal menjagokan sang ketum Airlangga Hartarto menjadi calon presiden 2024.
"Golkar misalnya bisa masuk ke PKB dan Demokrat karena ketum mereka juga mengincar. Bahkan PPP juga di situ, kan mulai dijodoh-jodohin tuh Airlangga-Cak Imin atau Airlangga-Suharso," ujarnya.
Adi menyebutkan, tiga partai yang secara tradisi memasang calonnya dalam setiap pilpres, termasuk nantinya di 2024.
Ketiganya yakni PDIP, Gerindra dan Golkar yang saat ini merupakan tiga besar partai politik dengan jumlah kursi signifikan di parlemen.
"PDIP sudah bisa maju sendiri, Golkar dan Gerindra tinggal cari satu atau dua partai lagi untuk menggenapi ambang batas presiden, dan dua partai ini punya tradisi maju," jelasnya.
Adi mengatakan, partai lain di luar ketiga partai ini tentu akan kesulitan karena perolehan suara partai mereka kecil, dan elektabilitas ketum tidak signifikan.
Dia mencontohkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tidak terlampau signifikan elektabilitasnya, hanya di kisaran angka 5 persen. Angka ini berbeda jauh dengan Prabowo.
"Airlangga boleh kecil elektabilitasnya, tapi partainya besar, artinya ada bargaining position. AHY serba tanggung, partainya juga tidak sampai dua digit, bargainnya itu tidak VIP, tapi kalau Golkar, PDIP, Gerindra, itu bargainnya VIP," jelas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Targetkan Prabowo-Gibran Menang di Atas 50% di Bali, Ini Strategi Pemenangannya
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan Prabowo-Gibran menang di atas 50 persen dan Golkar menang 20 persen suara di Bali.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang
Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional
PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaAnies: Saya Bersyukur Prabowo Banyak Setuju, Perubahan Makin Diterima Kandidat Lain
Prabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca Selengkapnya