Politikus Hanura tuding pemerintahan SBY tak becus urus BBM
Merdeka.com - Rencana pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menaikkan harga BBM sudah tak terelakkan lagi. Meski demikian, penyebab Jokowi-JK terpaksa menaikkan harga BBM disebut karena warisan kebijakan di sektor minyak dan gas masa pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Politikus Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana, menyatakan ada beberapa kesalahan dibuat SBY dianggapnya sebagai pemicu Jokowi-JK terpaksa menaikkan harga BBM. Salah satu sumber masalah menurut dia adalah kebijakan soal harga pokok produksi BBM bersubsidi.
"Besaran subsidi BBM selama ini dihitung dengan menggunakan harga pasar minyak dunia, yang tidak menunjukkan besaran nyata juga bertentangan dengan UUD 1945," kata Erik kepada awak media dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (16/11).
Erik juga menyatakan SBY gagal menyediakan transportasi masyarakat yang layak dan terjangkau. Alhasil menurut dia, hal ini memicu masyarakat berlomba-lomba menabung dan membeli kendaraan bermotor pribadi berakibat tidak terkendalinya konsumsi BBM.
"Pemerintah malah memfasilitasi dengan mengeluarkan kebijakan mobil murah yang berakibat melonjaknya pertumbuhan kendaraan bermotor, serta membengkaknya konsumsi BBM bersubsidi melampaui kuota yang diatur undang-undang," ujar Erik yang namanya masuk dalam pusaran kasus korupsi pelaksanaan Haji itu.
Permasalahan lainnya menurut Erik adalah pemerintahan SBY gagal mengatasi penyelundupan BBM. Dia juga menganggap SBY justru membiarkan praktik merugikan dalam pengelolaan dan perniagaan minyak nasional baik BBM bersubsidi, minyak mentah, hingga penjualan produk minyak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya