PKS tuding pemerintah naif soal kenaikan gas elpiji
Merdeka.com - Anggota Majelis Syura PKS Mohammad Sohibul Iman menuding pemerintah naif soal ketidaktahuan kenaikan harga elpiji. Menurutnya, pemerintah cuci tangan karena menjelang Pemilu 2014.
"Menurut saya itu naif. Naif, naif," tegas Sohibul berulang-ulang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/1).
Ia mengatakan, sebelum kenaikan harga gas elpiji terlebih dahulu diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dan itu pun saham terbesar dimiliki oleh pemerintah.
"Itu kan seharusnya seperti mekanisme RUPS, RUPS itu siapa yang memegang saham dominan, kan pemerintah," jelas Sohibul.
"Jadi kalau pemerintah bilang tak tahu menahu, menurut saya itu naif. Lebih baik perbaiki saja. Jangan kemudian blaming others," lanjutnya.
Jika kenaikan gas elpiji ini mencapai 40-60 persen, lanjut Sohibul, akan memiliki dampak dahsyat dan tekanan bagi inflasi. Jangan sampai gas elpiji dinaikkan setinggi langit.
"Itu menurut saya memang sesuatu yang logis dinaikkan. Tetapi persoalannya, BPK tak mengatur masalah teknis. Di titik inilah yang menurut saya, terletak kesalahan pertamina," terang Sohibul.
Sebelumnya terhitung mulai 1 Januari 2014, harga gas elpiji 12 kg mengalami kenaikan sekitar 30-40 persen. Di tingkat agen, harga elpiji berada dalam kisaran Rp 124-130 ribu, namun dapat naik hingga Rp 145 ribu pada tingkat sub-agen dan pengecer.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinergi Polres Rohil, Disdukcapil dan KPU Salurkan Hak Pilih Narapidana
Dengan keikutsertaan WBP dalam Pemilu, diharapkan situasi Kamtibmas yang kondusif dalam Pemilu dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSYL Minta Dipindah dari Rutan KPK: Paru-Paru Saya Tinggal Satu, Sulit Napas karena Tak Ada Ventilasi
Permintaan tersebut dilakukan lantaran SYL terkadang kesulitan bernapas di dalam Rutan KPK yang minim ventilasi udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaStok BBM dan Elpiji di Inhu Aman Jelang Pemilu, Kapolres Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying
Polisi mengecek SPBU dan agen elpiji untuk memastikan pasokan BBM dan gas untuk masyarakat aman
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaSidang Etik Dewas KPK: Firli Bahuri Pernah Komunikasi dengan SYL, Tapi Klaim Tak Ingat yang Dibahas
Dewas KPK mengungkapkan Firli Bahuri Pernah Komunikasi dengan SYL
Baca Selengkapnya