Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS: Tak etis SBY gunakan Istana untuk kepentingan parpol

PKS: Tak etis SBY gunakan Istana untuk kepentingan parpol Pidato SBY. ©2012 Merdeka.com/abror rizki

Merdeka.com - Kekhawatiran rakyat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak dapat menempatkan diri setelah dikukuhkan sebagai ketua umum Partai Demokrat terbukti sudah. SBY dinilai menyalahgunakan Istana Kepresidenan untuk kepentingan Partai Demokrat.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra sangat menyayangkan tindakan SBY yang melakukan jumpa pers terkait masalah Partai Demokrat di Istana Kepresidenan kemarin malam. Dia menilai, tindakan SBY tersebut sangat tidak etis.

"Rasanya tidak etis apabila urusan partai menggunakan fasilitas negara. Istana Negara selayaknya dipergunakan untuk mengurusi persoalan kenegaraan dan rakyat Indonesia, bukan malah dipergunakan untuk kepentingan partai politik tertentu," jelas Indra dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (18/4).

Dia mengatakan, keraguan masyarakat terjawab sudah akan ketidakmampuan SBY sebagai kepala negara dan juga ketua umum untuk bisa lebih fokus bekerja mengurus rakyat.

"Inilah jadinya apabila seorang presiden merangkap sebagai pengurus partai politik, apalagi SBY merupakan Ketua Umum PD. Keraguan kita semua bahwa apakah SBY mampu menempatkan diri secara benar dan profesional atau tidak mencampuradukkan, antara kapasitasnya sebagai presiden dengan posisinya yang saat bersamaan sebagai ketua umum PD semakin nampak jawabannya," tuturnya.

"Konferensi pers SBY terkait dengan urusan partai yang menggunakan fasilitas Istana merupakan jawaban konkret atas pertanyaan atau keraguan tersebut," tegas dia.

Sejak awal, PKS beranggapan bahwa SBY tidak akan mampu memisahkan posisi sebagai kepala negara dan ketua umum partai. "Selain itu konflik kepentingan dan mencampuradukkan antara posisi presiden dengan posisi sebagai pengurus partai, bukanlah soal hari libur atau hari kerja, tapi ini masalah totalitas dan tanggung jawab," terangnya.

Seorang presiden bukanlah milik sebuah partai politik melainkan miliki rakyat Indonesia. Oleh karena itu, tambah dia, seharusnya seorang presiden tidak boleh rangkap jabatan.

"Seorang presiden harus fokus mengurus negara. Ketika presiden rangkap jabatan, maka saya sangat yakin dia tidak akan fokus mengurus negara dan rakyat Indonesia dengan segala permasalahan yang begitu kompleks," katanya.

Dia pun meminta agar kepala pemerintahan yang tidak boleh rangkap jabatan harus segera diatur dalam Undang-Undang Pemilihan Presiden. "Memang kita harus merevisi UU Pilpres, di mana salah satu hal yang penting mesti diatur di antaranya adalah persoalan larangan seorang presiden rangkap jabatan," tandasnya.

Diketahui, Presiden SBY melakukan jumpa pers terkait alasan Yenny Wahid yang gagal bergabung dengan Demokrat semalam. Namun sayangnya, SBY menggelar konpers tersebut di kompleks Istana Negara yang notabene adalah fasilitas sebagai presiden.

Hal ini yang dinilai tidak etis seorang kepala negara yang gunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai politik.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Surya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS

Surya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS

Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)

Baca Selengkapnya
AHY soal Pembahasan Kabinet: Pada Saatnya Prabowo akan Mengundang Ketum Parpol

AHY soal Pembahasan Kabinet: Pada Saatnya Prabowo akan Mengundang Ketum Parpol

belum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi

PKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi

PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya