PKS: Sistem Proporsional Tertutup Buat Biaya Politik Murah
Merdeka.com - PKS masih mengkaji opsi terbaik sistem pemilu yang dirancang dalam RUU Pemilu. Hingga saat ini, PKS belum punya pandangan dalam rapat Komisi II DPR terkait pembahas beleid tersebut.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera melihat, ada beberapa keuntungan pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
"Tapi PKS masih mengkaji keputusan terbaik untuk demokrasi dan parpol," kata Mardani kepada wartawan, Selasa (9/6).
Menurutnya, sistem proporsional tertutup akan memurahkan biaya politik bagi calon legislatif. Dia melihat hal ini menjadi kelebihan dibanding sistem proporsional terbuka.
"Tertutup punya kelebihan memperkuat Parpol dan memurahkan biaya politik bagi calon dalam Pemilu," kata Mardani.
Mardani mengatakan, sistem pemilu proporsional tertutup juga akan menguatkan institusi partai politik. Namun perlu ada sistem di internal partai menjamin akuntabilitas penyusunan urutan caleg.
Sistem proporsional tertutup didukung oleh PDIP. Sementara NasDem menolak keras sistem ini.
"Tertutup cocok untuk penguatan Parpol. Tapi harus ada Pemilu internal untuk menjamin tetap ada akuntabilitas penyusunan nomor urut," kata anggota Komisi II DPR ini.
Proporsional tertutup dimana parpol memiliki hak penuh memilih calegnya untuk maju ke senayan. Para pemilih dalam pemilu nantinya hanya mencoblos simbol parpol, bukan lagi nama Caleg seperti yang dilakukan biasanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaLangkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya