PKS setuju kontrak politik Partai Demokrat
Merdeka.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menuturkan, pihaknya sepakat dengan kontrak politik yang diajukan Partai Demokrat untuk mengusung capres-cawapres. Menurutnya, kontrak politik itu menjadi garansi arah koalisi yang jelas.
"Justru menurut saya itu perkara baik, di saat kita gabung, jangan cek kosong, ada kontrak politiknya, jadi arahnya terjaga," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).
Mardani menerima syarat-syarat yang diajukan oleh Partai Demokrat. Seperti pada poin pertama terkait ideologi capres-cawapres. Pada poin ini capres-cawapres yang diusung Demokrat harus memahami Pancasila sebagai dasar negara dan mengamalkannya secara utuh.
Menurutnya, Pancasila memang sudah menjadi kesepakatan bersama bangsa. Dia menampik PKS menggunakan politik identitas seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu dengan aksi 212 dan sejenisnya.
"Setuju, setuju, karena memang Pancasila itu final konsensus bersama rumah kita bersama itu Pancasila, walaupun menggarisbawahi apa yang dilakukan ulama, habaib dan teman-teman 212 itu bukan politik identitas, itu bagian koreksi terhadap ketidakadilan, kami tidak pernah menggunakan isu itu," kata dia.
Sebelumnya, Demokrat membuka opsi mendukung Prabowo Subianto di 2019. Tetapi, Demokrat akan meminta kesediaan capres dan cawapres untuk menandatangani kontrak politik dengan partai.
Poin pertama yakni mengenai ideologi capres dan cawapres. Mereka harus benar-benar memahami Pancasila sebagai dasar negara. Capres dan cawapres harus mengamalkan penuh Pancasila.
Kedua di bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat. SBY menilai, rakyat saat ini sedang menghadapi sejumlah persoalan di bidang ekonomi dan kesejahteraan.
Ketiga, di bidang hukum dan keadilan. Rakyat berharap penegakan hukum berlangsung secara adil, pemberantasan korupsi tidak tebang pilih.
Keempat menyangkut politik dan demokrasi. Pertama, berharap pemimpin-pemimpin masa depan mendapatkan presiden dan wakil presiden taat konstitusi dan UU sistem ketatanegaraan yang berlaku.
Terakhir, pemimpin mendatang harus benar-benar bisa menjaga persatuan dan kerukunan sosial dan sikap antiradikalisme persatuan bangsa dan kerukunan atau harmonisasi penting ditegakkan dalam kehidupan bangsa yang majemuk.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaPosisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaKasatgas KPK mengaku belum ada perkembangan terbaru keberadaan DPO politikus PDI Perjuangan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca SelengkapnyaDia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPKS memperingatkan kepada para penyelenggara untuk bersikap amanah dan tidak mencuri suara rakyat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB ini menilai, PKS mempunyai nama partai yang sesuai dengan isu visinya yakni keadilan, sejahtera yang harus diwujudkan secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaTetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca Selengkapnya