PKS sebut Asian Sentinel bunuh karakter SBY jika tudingan tak berbasis fakta
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengomentari pemberitaan di media asing asal Hong Kong Asian Sentinel yang menulis artikel investigatif berisi dugaan adanya tindak pencucian uang oleh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Hidayat pernyataan dalam artikel tersebut harus didasari oleh fakta hukum.
"Pernyataan yang sebombastis kaya begitu harus betul-betul dibasiskan pada faktor hukum," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, jika tudingan itu tidak benar atau tidak berdasarkan fakta hukum, maka SBY berhak untuk membuat laporan ke pihak yang berwajib atas dugaan pencemaran oleh Asian Sentinel.
"Kalau tidak Pak SBY bisa melakukan tuntutan balik karena itu merupakan bagian dari pencemaran nama baik," ungkapnya.
Lanjut Hidayat, jika artikel itu tidak berbasis fakta maka bisa dianggap sebagai upaya pembunuhan karakter Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Ya bisa jadi begitu yah (pembunuhan karakter). Bila itu memang hanyalah fitnah yah dan karenaya sekali lagi Pak SBY punya hak untuk kemudian melakukan tuntutan balik bila itu adalah pencemaran nama baik yah," ujarnya.
Meski begitu, Hidayat berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa segera menyelesaikan kasus kelas kakap yang mangkak dalam proses persidangan. Salah satunya seperti kasus century dan BLBI.
"KPK menurut saya yang terbaik adalah ya dia terus melaporkan progres yang dia dapatkan terkait dengan pemberantasan korupsi kelas kakap semacam ini, ada pemilu atau tidak ada pemilu, BLBI, century, reklamasi dan apapun juga supaya kemudian rakyat paham," ucapnya.
Sebelumnya, media asing asal Hong Kong, Asia Sentinel mempublikasikan artikel investigasi terkait konspirasi pada kasus Bank Century. Dalam tulisan tersebut dikatakan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama 30 pejabat lain melalukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.
Artikel investigasi itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Babak Baru Skandal Suap Penanganan Perkara di MA, KPK Tetapkan Hasbi Hasan dan Windy Idol Tersangka Pencucian Uang
Penetapan tersangka baru tersebut berdasarkan penyidik KPK yang mengembangkan penyidikan kasus suap perkara di MA.
Baca SelengkapnyaKPK Terbitkan Sprindik Baru untuk Jerat Mantan Wamenkum HAM Eddy Hiariej
Ali menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTerseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi
Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS
Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnya