PKS Respons PDIP: Terlalu Naif Kalau Sumbar Dianggap Tidak Ada Kemajuan
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons tudingan Provinsi Sumatera barat tidak mengalami kemajuan 10 tahun dipimpin kadernya. Menurut PKS, jika dilihat dengan jujur, Provinsi Sumbar mengalami banyak kemajuan dan perubahan. Salah satunya dalam menangani Covid-19.
"Saya pikir kalau kita mau jujur pasti banyak kemajuan dan perubahan, contohnya sumbar menjadi salah satu provinsi yang dianggap layak dicontoh oleh provinsi lain dalam penanganan Covid itu diungkapkan oleh Kemendagri," kata Ketua DPP PKS Bukhori kepada merdeka.com, Rabu (3/9).
Bahkan, lanjut dia, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo menyampaikan saat rapat hari ini di depan komisi VIII DPR, ada tiga provinsi yang melakukan test PCR paling banyak, salah satunya Sumatera Barat.
"Jadi terlalu naif kalau Sumbar dianggap tidak ada kemajuan hanya karena pilihannya beda," ucapnya.
Menurut anggota DPR RI itu, mestinya mengoreksi diri bila tidak mendapatkan dukungan di suatu daerah.
"Kalau PKS di berbagai provinsi kurang dapat dukungan bahkan di beberapa provinsi tidak mendapat dukungan biasa-biasa saja," ujar Bukhori.
"Mestinya tidak adanya dukungan ke salah satu partai menjadi koreksi kenapa belum bisa dipilih di daerah tersebut," tutupnya.
Diberitakan, pidato Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam pengumuman calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Barat dari partainya disorot. Dalam pidato itu, Puan berharap, Sumatera Barat menjadi pendukung negara pancasila.
Hal ini memantik beragam reaksi. Termasuk PKS yang sudah 10 tahun berkuasa di Sumbar. Namun, Politikus PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi menilai, masyarakat Sumatera Barat berubah total sejak 10 tahun dipimpin PKS. Banyak kader PKS memprovokasi masyarakat menolak kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," ujar pria yang akrab disapa Gus Mis di Jakarta, Kamis (3/9).
Menurut Gus Mis, Sumatera Barat di bawah 10 tahun kepemimpinan PKS tidak tampak kemajuan fundamental. Politik identitas berkembang di sana. Tidak hanya turunnya semangat Pancasila dan berbangsa bernegara.
"10 Tahun di bawah kepemimpinan PKS nampak tidak ada kemajuan fundamental. Fakta yang ada, intoleransi dan politik identitas berkembang di wilayah yang masyarakatnya dikenal terbuka tersebut," ujar Gus Mis.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024
Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaNaik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya
Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampung Bahari Digerebek, Puluhan Orang Ditangkap & Senpi, Narkoba Hingga Bom Asap Disita
Pihaknya masih mendalami peran-peran dari pada pelaku. Hasil tes urine menujukkan 21 orang positif narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Bandingkan Perbedaan Mencolok Blusukan Ganjar dan Prabowo
Jika Ganjar melakukan blusukan masyarakat berbondong-bondong hadir
Baca SelengkapnyaHasil Pilpres Jabar: Prabowo Unggul Nyaris 6 Juta Suara dari Anies, Ganjar Jauh di Bawah
Pada agenda kali ini, KPU akan membacakan hasil rekapitulasi suara di empat provinsi yang tersisa.
Baca SelengkapnyaPolri Limpahkan Berkas 7 PPLN Tersangka Kecurangan Pemilu di Kuala Lumpur ke Kejagung
Bareskrim akan menunggu hasil penelitian dari tim jaksa penuntut umum (JPU).
Baca SelengkapnyaDPR Minta Paman Bunuh Keponakan Berkedok Kebakaran Dijerat Pembunuhan Berencana
Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca Selengkapnya