PKS masih setia dampingi Gerindra jadi oposisi Jokowi-JK
Merdeka.com - Sikap politik Partai Golkar merapat ke pemerintahan Jokowi-JK tidak membuat Koalisi Merah Putih (KMP) patah arang. Setelah Gerindra menyatakan sikapnya untuk tetap berada di luar pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih setia bersama Gerindra.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tidak mempermasalahkan sikap Golkar berkoalisi dengan pemerintah Jokowi-JK. Hidayat yakin, keputusan Golkar itu sudah melalui pertimbangan panjang. Keputusan masing-masing partai harus dihormati.
"Tentang Golkar, monggo silakan Golkar membuat keputusan. Kita menghormati itjihad politik masing-masing. Kami tidak mempunyai kewenangan untuk cawe-cawe. Masing-masing partai independen membuat keputusannya sendiri," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1).
Wakil Ketua MPR ini menyatakan sikap partainya untuk tetap berada di luar garis pemerintah. Dengan kata lain, PKS tetap setia bersama Gerindra menjadi oposisi.
"Kalau kami di PKS, sikap kami jelas bahwa kami kalaupun kemarin silaturahmi dengan Pak Jokowi, bukan berarti kemudian kami pindah koalisi atau masuk ke pemerintah. Kami tetap berada di luar pemerintah. Kami masih berada dalam KMP sekalipun meski hanya berdua dengan Gerindra," tuturnya.
Hidayat mengaku sejauh ini Golkar belum memberikan pernyataan sikap resmi pada Koalisi Merah Putih (KMP) perihal sikap politik bergabung dengan pemerintah. "Tapi kami juga belum pernah mendapatkan penjelasan langsung dari pihak Golkar bahwa itu artinya mereka masuk ke kabinet, termasuk PPP. Kami menegaskan KMP masih tetap ada," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaJK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Koalisi Indonesia Maju Klub Sepak Bolanya Presiden Jokowi
Koalisi Indonesia Maju sendiri terdiri dari sembilan partai politik.
Baca SelengkapnyaKeras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya
Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya