PKS kirim serangan balik ke Yusuf Supendi
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah dihantam pukulan berat. Ditetapkannya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap impor daging membuat elite partai dakwah itu pusing.
Namun, pukulan berat tak hanya datang dari KPK. Sebab, salah seorang pendiri PKS, Yusuf Supendi kembali mengkritik habis-habisan elite partai yang pernah didirikannya itu.
Tak tanggung-tanggung, Yusuf bahkan 'menyerang' sejumlah elite PKS. Yusuf menuding Presiden PKS Anis Matta, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, telah menghancurkan PKS.
Ketiganya dituding Yusuf telah melakukan kejahatan mulai dari korupsi, penggelapan uang kampanye cagub DKI yang diusung PKS pada 2007, hingga main proyek. Yusuf memprediksi PKS akan bangkrut pada 2014 jika tak segera melakukan perbaikan.
Yusuf bahkan melontarkan isu cawagub Jawa Barat Deddy Mizwar yang diusung PKS menjadi pasangan Ahmad Heryawan mundur dari pencalonannya karena tak terima atas kasus suap yang diduga melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq.
Serangan Yusuf Supendi tersebut membuat geram para elite PKS. Berikut serangan balik yang dilontarkan elite PKS terhadap Yusuf Supendi.
Serangan Yusuf Supendi tak mempan buat PKS
Serangan Yusuf Supendi terhadap PKS ditanggapi dingin Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid. Mantan presiden PKS itu menegaskan serangan Yusuf tak akan mempengaruhi kinerja PKS."Tidak perlu dikurangi dan dilebihkan, apa yang disampaikan bukan hal yang baru dalam PKS. Di PKS tidak ada yang berubah dan terpengaruh," kata Hidayat kepada merdeka.com, Senin (4/2).Namun demikian, Hidayat menyatakan serangan Yusuf harus dihadapi dan disikapi oleh PKS. "Tapi beberapa yang baru terkait petinggi PKS ditangkap. Pada akhirnya akan berpulang pada pimpinan partai dalam hal ini bagian harian," terangnya.
Yusuf Supendi dipecat karena bermasalah
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) geram atas serangan yang dilontarkan Yusuf Supendi terhadap sejumlah elitenya. PKS juga membantah isu yang dihembuskan Yusuf soal mundurnya Deddy Mizwar dari pencalonannya sebagai cawagub Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan."Orang yang dipecat dari PKS kok jadi referensi, yang dipecat PKS itu pasti bermasalah," kata Ketua DPP PKS Indra kepada merdeka.com, Minggu (3/2).Menurut Indra, tidak hadirnya Deddy mendampingi Heryawan saat debat Pilgub-Cawagub Jabar lantaran 'Si Nagabonar' sedang sibuk kampanye di Cirebon."Biasalah cagub-cawagub, debat pilkada salah satu calonnya tidak hadir," lanjut Indra.
Yusuf Supendi tak tahu aturan, harus sekolah lagi
Nama Yusuf Effendi belakangan kembali mencuat di media. Pendiri PKS itu menyerang elite partai yang pernah didirikannya itu. Dia bahkan menyebut Deddy Mizwar mundur dari pencalonannya sebagai cawagub Jawa Barat karena tak terima atas kasus dugaan suap yang menyeret nama mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.Isu tersebut membuat cagub Ahmad Heryawan berang. Pasangan Deddy Mizwar di Pilgub Jabar itu bahkan menyebut Yusuf tak tahu aturan."Itu orang tidak tahu aturan kali yah. Harusnya belajar dulu, dan harusnya sekolah dulu," kata Heryawan di Gedung Sate Bandung, Senin (4/2).Dia menegaskan bahwa orang yang menyebut mundurnya Deddy sangatlah sesat. "Ya itu jelas salah dan sesat, bahkan sangat menyesatkan," jelasnya.
Tak usah hiraukan Yusuf Supendi
Serangan yang dilancarkan Yusuf Supendi kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memancing reaksi dari elite partai dakwah. Ketua bidang Humas DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan setiap serangan yang dilancarkan Yusuf menjadi tanggung jawabnya sebagai manusia.Dia mengatakan, kinerja yang dilakukan PKS sudah sesuai dengan prosedur organisasi. "Kita akan terus jalan dan bekerja menurut aturan," kata Mardani.Menurutnya, PKS tak terganggu dengan serangan Yusuf. Karenanya, pihaknya tak menghiraukan pernyataan Yusuf.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaWahyu Setiawan: KPK Bisa Menangkap Saya, tapi Kenapa Tak Bisa Tangkap Harun Masiku?
Wahyu Setiawan diketahui sudah bebas pada 6 Oktober 2023 dari Lapas Kedungpane, Semarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Dikabarkan Operasi Tangkap Tangan di Sidoarjo, Sejumlah ASN Diamankan
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaDieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan
Eksekusi dua pegawai tersebut menindak lanjuti putusan dari Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi Sidang Etik Firli Bahuri, SYL: Diborgol Saya Ini Capek Banget
Syahrul melontarkan keluh kesahnya yang saat ini jadi tahanan KPK.
Baca SelengkapnyaSYL Minta Dipindah dari Rutan KPK: Paru-Paru Saya Tinggal Satu, Sulit Napas karena Tak Ada Ventilasi
Permintaan tersebut dilakukan lantaran SYL terkadang kesulitan bernapas di dalam Rutan KPK yang minim ventilasi udara.
Baca SelengkapnyaDieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan
Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca Selengkapnya