Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS Jabar: Pemilu 2024 Harus Sesuai Jadwal dan Gunakan Sistem Proporsional Terbuka

PKS Jabar: Pemilu 2024 Harus Sesuai Jadwal dan Gunakan Sistem Proporsional Terbuka Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - DPW PKS Jawa Barat menilai wacana penundaan pemilu hingga opsi sistem proporsional tertutup atau terbuka tidak produktif dibahas jelang pelaksanaan pemilu serentak tahun depan. Polemik itu dipastikan berpengaruh pada persiapan partai merealisasikan target yang sudah dicanangkan jauh-jauh hari.

Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu menilai, dua pilihan sistem pemilu, baik yang terbuka dan tertutup ada plus dan minusnya. Hanya, ia menyarankan pemilu tahun depan tetap menggunakan sistem terbuka.

"Jangan jadi tidak pasti. Yang jelas para BCAD (bakal calon anggota dewan) yang baru, lebih bersemangat kalau proporsional terbuka, karena punya peluang, adanya wacana tertutup terbuka ditambah pemilu ditunda, itu sedikit banyak berpengaruh pada kinerja BCAD," kata dia, Jumat (10/3).

Menurut Haru, perubahan aturan mengenai pemilu bisa dilakukan dengan perencanaan matang, atau di waktu yang tepat, seperti pembahasan UU Pemilu. Saat ini, semua terkesan mendadak.

Belum selesai dengan wacana tertutup, datang lagi soal penundaan pemilu. Ia tidak ingin semuanya jadi semrawut. Energi masyarakat, termasuk partai politik, pun makin terkuras. Padahal, penyelesaian permasalahan fundamental yang ada Indonesia tidak sedikit.

"Iya, belum lagi usul ada pemilu ditunda. Riweuh. Kami inginnya jangan menghabiskan energi untuk yang begini-begini. Membahas membangun bangsa menurut saya lebih menantang, dibanding membangun wacana yang begini (sistem pemilu tertutup dan penundaan pemilu)," tegas dia.

"Apalagi kalau yang bicaranya KPU, tentang proporsional terbuka tertutup, menurut saya nggak pantas. KPU pelaksana saja, melaksanakan UU, titik, nggak usah buka wacana. Regulasinya kerjakan, siapin dengan baik," ia melanjutkan.

Khawatir Dimanfaatkan Oknum

Haru menyebut kondisi perekonomian di Indonesia yang sedang tidak menentu sehingga peluang pragmatisme sangat terbuka lebar dan bisa dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab. Kondisi itu dikhawatirkan bisa berdampak pada kualitas penyelenggaraan Pemilu yang saat ini serba tidak pasti.

"Kan sekarang lagi susah, resesi ekonomi, harga-harga (naik) lapangan pekerjaan (susah), ini kan sebetulnya tantangan, karena kemungkinan akan semakin terbuka peluang pragmatisme. Ini harus diatasi bersama, jangan sampai pemilu kita rusak karena oknum memanfaatkan situasi, baik dengan konstituen maupun penyelenggara pemilu,” ucap dia.

Adanya wacana tersebut membuat persiapan bakal calon legislatif (bacaleg) terganggu. Tak sedikit dari mereka memilih untuk menunggu kepastian aturan yang nantinya ditetapkan. Di sisi lain, para pengurus partai di daerah tetap melakukan kinerja yang sudah ditetapkan pengurus pusat.

"Betul berpengaruh kepada persiapan, terutama caleg yang baru. Kalau ada wacana tertutup, ya sudah nanti saja, yang sekarang yang sudah dekat pemilu harus jadi tahun 2024 dengan proporsional terbuka," kata Haru.

"Kita prinsipnya ingin terbuka, tapi apa pun putusannya kita insyaallah siap," pungkasnya.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemudik Diprediksi Meningkat, Polda Jabar Siapkan Skema One Way dan Contra Flow

Pemudik Diprediksi Meningkat, Polda Jabar Siapkan Skema One Way dan Contra Flow

Pihak Kepolisian dan Pemprov Jawa Barat menyiapkan petugas, sarana prasarana, hingga rekayasa lalu lintas mengantisipasi peningkatan pemudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
KPU Kebut Rekapitulasi Hasil Pemilu di Jawa Barat dan 3 Provinsi Hari Ini

KPU Kebut Rekapitulasi Hasil Pemilu di Jawa Barat dan 3 Provinsi Hari Ini

KPU saat ini masih berfokus dengan merampungkan seluruh rekapitulasi nasional dengan waktu tersisa hingga tanggal 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Targetkan Kemenangan AMIN di Jabar, Presiden PKS Harap Depok Sumbang 80% Suara

Targetkan Kemenangan AMIN di Jabar, Presiden PKS Harap Depok Sumbang 80% Suara

Syaikhu juga mengingatkan agar usaha yang dilakukan juga dibantu dengan doa.

Baca Selengkapnya
PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU

PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU

Dugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).

Baca Selengkapnya
KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024 Kemungkinan Setelah Buka Puasa

KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024 Kemungkinan Setelah Buka Puasa

Dengan adanya agenda rapat pleno dua provinsi terakhir, kemungkinan penetapan Hasil Pemilu 2024 akan dilakukan malam hari.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya