PKB: Survei Kepuasan Atas Kinerja Pemerintah Turun Bisa Jadi Evaluasi Jokowi
Merdeka.com - Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terendah sejak Pemilu 2019. Tingkat kepuasan itu berada di angka 62,9 persen pada Februari 2021. Menurun jika dibandingkan satu tahun lalu sebesar 69,5 persen.
Menanggapi ini, politikus PKB Abdul Kadir Karding menilai biasa saja jika hasil survei memperlihatkan persepsi publik menurun. Namun, Karding menilai, hasil ini bisa menjadi bahan evaluasi agar pemerintah bisa meningkatkan kembali produktivitasnya.
"Ini soal persepsi saja. Apapun itu mungkin ini bisa jadi bahan evaluasi di internal pak Jokowi supaya lebih terpacu lagi lebih meningkatkan lagi produktivitas dan kinerjanya," ujar Karding kepada wartawan, Selasa (9/2).
Karding mengatakan persepsi publik bisa naik dan turun terhadap kerja presiden. Dinamika itu akan selalu ada.
"Dinamika dari kepuasan masyarakat itu pasti. Semua presiden mengalami hal sama," katanya.
Faktornya bisa beragam. Salah satunya berasal dari bukan pendukung Jokowi di Pilpres. Ditambah lagi karena pandemi Covid-19.
"Masa pandemi ini pasti walaupun pemerintah pak Jokowi sudah habis-habisan total dengan strategi-strategi memperbaiki keadaan mengatasi masalah. Tetapi pasti masih banyak yang pengen lebih, pengen kembali ke normal," kata Karding.
Ia percaya, jika bisa melewati kondisi sulit ini, kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi bisa kembali meningkat.
"Menurut saya hal wajar saja ketika ada program yang atau kegiatan yang mulai beraktivitas normal tingkat kepuasan itu bisa kembali lagi bahkan meningkat," ucap anggota DPR RI ini.
Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terendah sejak selesai Pemilu 2019. Meski, tingkat kepuasan itu masih berada di angka 60 persen.
Pada survei Indikator Februari 2021 ini, Jokowi mendapatkan kepuasan publik sebesar 62,9 persen. Namun, hal ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 69,5 persen.
"Tingkat kepuasan tersebut lebih rendah, atau terendah sejak selesai pemilihan umum 2019," jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Senin (8/2).
Burhanuddin mengatakan, terjadi peningkatan masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi. Dari 28 persen menjadi 35,6 persen dalam waktu satu tahun terakhir.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca Selengkapnya