PKB sudah dukung, koalisi Jokowi tak lagi tunggu Demokrat gabung
Merdeka.com - Koalisi partai pengusung calon presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu 2019 meninggalkan Partai Demokrat. Alasannya, partai politik besutan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak juga menentukan sikap.
Penyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy di Kota Malang, Jawa Timur. Enam partai sudah menyatakan mendukung Jokowi sebagai calon presiden untuk periode ke-2.
"Sampai hari ini Partai Demokrat belum menentukan sikap tetapi kami tidak juga dalam posisi menunggu," tegas Romahurmuziy usai berbicara di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Kota Malang, Minggu (15/7).
Rommy, demikian Romahurmuziy biasa dipanggil, mengatakan partai politik yang terakhir bergabung adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar. Koalisi yang terbentuk dianggap sudah sangat cukup, sehingga tidak lagi perlu menunggu Partai Demokrat.
"Karena jumlah koalisi juga sudah lebih dari cukup kita akan terus menjalankan agenda termasuk menetapkan calon wakil presiden ini dengan atau tanpa bergabungnya Partai Demokrat," terangnya.
Romi juga menegaskan, dari partai yang tersisa sudah tidak mungkin terbentuknya koalisi baru. Sehingga tidak mungkin munculnya poros baru yang akan mengusung figur baru.
"Tidak akan ada lagi poros baru. Karena dengan partai yang tersisa hanya cukup satu poros lagi saja," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca Selengkapnya