Pilihan Megawati pada Ahok sudah pernah diprediksi Maruarar Sirait
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya memutuskan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur dalam Pilgub DKI 2017. Pilihan prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu sebelumnya sudah pernah diprediksi politikus PDIP, Maruarar Sirait.
Bahkan dalam sebuah rilis hasil survei pada 14 Agustus 2016 lalu Maruarar sempat mengungkapkan keyakinannya itu kepada publik. Keyakinan itu disampaikan Ara justru di saat banyak politisi dan elite PDIP lain sedang gencar-gencarnya menyerang Ahok. Sebut saja Bambang DH, Andreas Pareira, Ahmad Basarah dan Masinton Pasaribu.
"Saya sangat yakin pada akhirnya Bu Mega akan memilih Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Saya juga yakin mayoritas konstituen PDIP di Jakarta dan Indonesia mendukung Ahok," ujar Ara, sapaan akrab Maruarar kala itu.
Ara menyampaikan, keyakinannya tersebut didasarkan oleh sejumlah fakta. Pertama, hubungan dan komunikasi Ahok dengan Mega sangat baik, meski banyak elite PDIP menyerang calon petahana itu.
Bahkan, ujar Ara, dalam beberapa kesempatan, Mega selalu memberikan perhatian kepada Ahok.
"Ibu Mega memberi 'first cake' kepada Ahok saat ulang tahunnya ke-69, pada 23 Januari lalu. Ibu Mega juga memberi buku pertama saat saat peluncuran buku di Arsip Nasional. Saat Haul 3 tahun almarhum Pak Taufiq Kiemas, Ibu Mega juga ngobrol panjang dengan Ahok didampingi Presiden Jokowi," ujar Ara.
Kedua, kata Ara, meskipun diterpa oleh berbagai isu, mulai dari isu korupsi, isu SARA, isu cara komunikasi yang dinilai kasar, elektabilitas Ahok tetap saja tinggi dibandingkan kandidat-kandidat lain.
"Belum dihantam saja, kandidat lain elektabilitasnya masih rendah," kata Ara yang mengakui cara komunikasi Ahok perlu diperbaiki dengan mencontoh Presiden Jokowi.
Ketiga, kata Ara, kinerja Ahok nyata sehingga elektabilitasnya tetap terjaga. "DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi-Ahok, dan kemudian diteruskan Ahok-Djarot telah banyak mengalami perubahan ke arah positif," kata Ara.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, tak ada kontrak politik secara khusus dalam pengusungan pasangan calon Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta. Dia menegaskan, segala sesuatu dalam pilihan pasangan Ahok-Djarot demi kepentingan rakyat.
"Kita berpolitik dengan integritas sehingga kontrak politik ini lebih kepada komitmen pasangan calon yang ditandatangani oleh para calon yang diusung PDIP," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).
Hasto menilai, komitmen yang dibangun PDIP merupakan wujud keberpihakan partai terhadap masyarakat. Utamanya pada wong cilik.
"Ini merupakan komitmen kerakyatan ini merupakan tugas yang harus dilakukan untuk mewujudkan keberpihakan politik kepada wong cilik untuk mewujudkan politik yang membangun peradaban," tutur Hasto.
Sementara itu, rencananya partai PDIP dan 3 partai pengusung Petahana Ahok secara bersama-sama akan mengantarkan pasangan calonnya untuk mendaftar ke KPU DKI Jakarta. Pendaftaran itu akan dilaksanakan pada hari Rabu (21/9) besok pukul 13.00 WIB.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaDitanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait
Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait Akui Temui Jokowi di Istana Sebelum Kembalikan KTA PDIP, Ini yang Dibahas
Salah satu alasan keluar dari PDIP, Maruarar ingin mengikuti langkah Jokowi
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait Dampingi Prabowo, Begini Respons Ketum Golkar Airlangga Hartarto
Airlangga sendiri belum memberikan sinyal rencana mengajak Maruarar Sirait untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait Keluar dari Partai yang Didirikan Sang Ayah, Ini Sosok Sabam Sirait Politisi dan Negarawan Terkemuka
Ia konsisten jadi politisi sejak era Presiden Soekarno hingga Jokowi.
Baca Selengkapnya