Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petinggi Demokrat yang dukung Ahok-Djarot harus siap terima risiko

Petinggi Demokrat yang dukung Ahok-Djarot harus siap terima risiko Roy Suryo jenguk Andi Mallarangeng. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sejumlah petinggi dan kader Partai Demokrat telah memutuskan merapat mendukung pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilgub DKI. Padahal, Partai Demokrat belum menentukan sikap bakal mendukung Ahok-Djarot atau Anies-Sandi.

Mereka di antaranya, mantan jubir Demokrat Ruhut Sitompul, Mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman dan terbaru Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Ajeng Ratna Suminar. Kabarnya dukungan para kader ini karena telah diberi kebebasan oleh Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo membantah SBY telah memberikan kebebasan kepada para kader untuk memilih di Pilgub DKI 2017 putaran kedua. Hingga saat ini, belum ada sikap resmi dari DPP Partai Demokrat untuk mendukung salah satu pasangan calon. Dukungan para kader itu diklaim sebagai sikap pribadi tanpa membawa institusi Demokrat.

"Belum sama sekali. Jadi yang tepat adalah sampai dengan sekarang Partai Demokrat memang belum menentukan sikap. Sehingga itu intepretasi pribadi masing-masing kader, selama tidak membawa institusi partai sah-sah saja, artinya sebagai sikap pribadi semata," kata Roy saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/3).

"Beliau (SBY) kan orang yang sangat demokratis dan menghormati hak-hak politik pribadi pilihan masing-masing, sepanjang tidak membawa-bawa institusi partai," imbuhnya.

Roy menyebut, SBY tidak mempermasalahkan dengan pilihan para kadernya itu. Sebab, menurutnya, Partai Demokrat sangat menjunjung tinggi hak demokrasi asalkan tidak membawa bendera partai.

"Bu Ajeng Ratna Suminar, bu Lucy Kurniasari ke Paslon nomor 2, itu adalah sikap pribadi masing-masing yang bersangkutan dan tidak masalah. Karena sebagai bagian dari hak demokrasi yang dijunjung tinggi oleh Partai Demokrat," terang dia.

Kendati demikian, dia menyindir bahwa Partai Demokrat memiliki etika politik dimana kader tidak boleh mendahului keputusan dan sikap resmi partai.

"Cuma memang ada fatsun partai yamg mengedepankan etika untuk tidak mendahului keputusan Partai secara terang-terangan terlebih dahulu," tegas Roy.

Mantan Menpora ini mengingatkan kepada para kader yang telah bersikap soal konsekuensi jika pilihan politiknya mendukung Ahok-Djarot itu berbeda dengan keputusan resmi dari DPP Partai Demokrat.

"Kecuali memang sudah siap dengan segala risiko dan konsekuensinya jika pilihannya tersebut ternyata berbeda. Kalau sama atau sinkron sih beruntung, alias tidak masalah," pungkas dia.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Ajeng Ratna Suminar. Ajeng mengatakan, pihaknya resmi dukung Ahok karena SBY membebaskan kadernya untuk memilih.

"Lho kita sudah dibebaskan (Pak SBY) kok untuk memilih, sudah, sudah dibebaskan," katanya di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/3).

Dia mengungkapkan, sengaja memberikan dukungan kepada Basuki atau akrab disapa Ahok itu karena memiliki program jelas buat warga Jakarta. Terlihat dari program semisal Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dibangunnya taman secara simultan, dan pelayanan warga yang sangat baik.

"Jadi sudah teruji, kenapa harus pilih yang lain," tegasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri

Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri

Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Djarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan

Djarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan

Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.

Baca Selengkapnya
PDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi

PDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi

Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.

Baca Selengkapnya
Adik Prabowo Diusulkan Maju Jadi Cagub Sulut, Ini Kata Pengamat Politik

Adik Prabowo Diusulkan Maju Jadi Cagub Sulut, Ini Kata Pengamat Politik

Adik Prabowo Didorong Maju Jadi Cagub Sulut, Ini Kata Pengamat Politik

Baca Selengkapnya
AHY Curhat di Depan Prabowo: Demokrat Banyak Kehilangan Kursi DPR pada Pileg 2024

AHY Curhat di Depan Prabowo: Demokrat Banyak Kehilangan Kursi DPR pada Pileg 2024

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat bahwa partainya banyak kehilangan kursi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Dasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati

Dasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati

Dia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi

Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.

Baca Selengkapnya