Penjelasan Lengkap Anies Baswedan soal Video Pelanggaran Pakai Baju Batik

Sabtu, 17 Desember 2022 13:27 Reporter : Muhammad Genantan Saputra
Penjelasan Lengkap Anies Baswedan soal Video Pelanggaran Pakai Baju Batik ppp yogya deklarasi dukung anies baswedan. ©2022 Merdeka.com/instagram anies baswedan

Calon Presiden (Capres) yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan 'menyentil' akun @NUgarislucu. Alasannya, akun itu kedapatan mengunggah potongan video Anies seolah menyebut telah terjadi pelanggaran penggunaan batik di Indonesia.

Dalam unggahan video pada Kamis, (15/12) 2022 itu, Anies menyampaikan bahwa fenomena batik dipakai sebagai baju tidak menjalankan pakem sebelumnya. Namun, dari kesalahan itu batik menjadi pakaian identitas bangsa Indonesia hingga menjadi kebaruan.

Anies lantas membalas @NUgarislucu, dengan mengunggah video lengkap dengan durasi lebih panjang 2 menit 13 detik. Dia mengunggah rekaman video lengkapnya saat berada di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada (10/12)2022 lalu.

Saat itu, Anies membahas soal batik Indonesia. Unggahannya itu juga disertai cuitan untuk @NUgarislucu.

"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu," tulis Anies dalam akun Twitternya disertai emoji senyum dan tagar ABW.

2 dari 2 halaman

Berikut pernyataan lengkap Anies:

Bapak ibu sekalian, jadilah pendorong perubahan kebiasaan kebiasaan diubah, kebiasaan didorong. Jangan jadi sekadar mengikuti kebiasaan, kebiasaan ini harus kita lakukan. Bapak-bapak ini ada yang pakai batik, bapak pakai batik biru, Pak Muhammad ini juga pakai batik. Pak Muhammad berdiri sebentar boleh pak, pakai batik. Ini baju tradisional bukan? Iya baju Indonesia.

Bapak ibu saya ingin ajak ingat-ingat sebentar. Bapak ibu sekalian baju laki-laki tradisional itu semua polos, ada nggak baju laki-laki bergambar di masa lalu? Baju laki-laki polos, kalau pun bergambar di Jawa ada yang namanya lurik. Kalau nggak polos putih, polos hitam, polos merah, benar tidak? Polos. Dan yang namanya batik itu dipakainya kain bapak ibu. Batik itu dipakainya untuk sarung, tidak ada orang pakai batik buat baju bapak ibu.

Coba, diingat-ingat, nggak ada. Batik itu dipakainya untuk kain, lalu atasnya kebaya. Kemudian terjadilah pelanggaran atas pakem itu, kain itu yang dipakainya di bawah dipakai untuk baju dan ketika pertama kali digunakan orang menengok ini nggak sopan pelanggaran nggak ngerti pakem, diikuti banyak orang, sekarang jadi baju batik identitas Indonesia. Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru. Bapak ibu, di bidang pendidikan mulailah pelanggaran-pelanggaran baru. Itu tapi, kalau kita terkunci dengan pakem dalam tanda kutip, maka nggak muncul kebaruan dan universitas swasta punya ruang terobosan lebih banyak dibanding yang lain. Ruang itu lebih besar untuk melakukan inovasi-inovasi sehingga muncul terobosan-terobosan dalam interaksi dalam proses pembelajaran. [ray]

Baca juga:
CEK FAKTA: Tidak Benar Video Anies Gantikan Surya Paloh Sebagai Ketum NasDem
Anies Tanggapi Akun Twitter Soal Batik: Sampaikan Kebenaran Walau Kurang Lucu
Soal Safari Anies Baswedan, Sekjen PDIP Bicara Etika Pemimpin
Bela Anies, PKS Sebut Bawaslu Tak Bisa Bedakan Sosialisasi dan Kampanye
Walkot Soal Warga Belum Bisa Huni Kampung Susun Bayam: Tinggal Mekanisme dari JakPro

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini