Penjara tak hentikan kisah fenomenal Ahok
Merdeka.com - Kisah hidup mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak pernah sepi dari pemberitaan media massa meski pria yang biasa dipanggil Ahok ini mendekam di penjara sejak Mei 2017. Sebab, Ahok kembali jadi sorotan berkaitan dengan kasus penceraiannya dengan sang istri yaitu Veronica Tan.
"Ahok memang fenomenal," demikian kata psikolog Universitas Indonesia Profesor Hamdi Muluk terhadap seorang Ahok.
Hamdi menyebut Ahok fenomenal dalam banyak hal. Tak terkecuali gebrakan-gebrakannya dalam mengelola Jakarta yang tanpa kompromi.
"Ia berani menolak titipan anggaran di DPRD dan "berkelahi" dengan DPRD, ia merelokasi (menggusur) penghuni ilegal di banyak bantaran sungai dan pemukiman liar dan memindahkannya ke rusun, ia mengunggah rapat di Balai Kota ke Youtube supaya bisa dikontrol publik, dan memecat pejabat dan karyawan DKI yang "nakal"," tulis Hamdi Muluk dalam buku Ahok di Mata Mereka yang dikutip Liputan6.com, Selasa (13/2/2018).
Satu hal yang membuat Ahok sangat fenomenal, kata Hamdi, yakni "mulutnya" yang ceplas ceplos, tanpa tedeng aling-aling tanpa dibungkus-bungkus.
Sikap inilah yang kemudian digunakan oleh orang-orang yang tidak suka, untuk mencaci maki mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan menyebutnya tidak tahu sopan santun, kasar, dan arogan.
Sikap ini juga yang kemudian dijadikan "senjata" oleh lawan-lawan Ahok untuk menjegalnya di Pilkada DKI 2017 lalu.
"Lagi-lagi soal "mulut" ini menjadi umpan lambung yang sangat menggiurkan bagi lawan-lawan politik Ahok untuk disambar menjadi smash-smash yang sangat mematikan," tulis Hamdi Muluk.
Meski demikian, Hamdi menyebut Ahok sebagai seorang negarawan. Banyak alasan yang membuat Hamdi menyematkan predikat ini kepada Ahok. Salah satunya adalah sikap mantan Bupati Belitung Timur itu saat menghadapi vonis 2 tahun penjara dalam kasus penistaan agama.
"Ketika kurang lebih seminggu setelah vonis, Ahok memutuskan mencabut banding dan akan menerima vonis penjara dua tahun dengan legowo. Bagi saya, keputusan ini justru yang fenomenal dibanding fenomenal-fenomenal sebelumnya," tulis Hamdi.
Bagi Hamdi, Ahok mungkin orang pertama di Indonesia yang menyandang "Triple minority" (keturunan Tionghoa, Kristiani dan bukan orang partai) yang berani memperjuangkan suara elektoral di tengah mayoritas pemilih beragama Islam.
"Selamat datang negawaran. Cahaya Purnama akan menembus jauh tembok-tembok penjara," tulis Hamdi.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok Tanggapi Keras Video Viral Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja: Masa Bilang di Depan Umum, Gue masih Waras Bos!
Dalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Blak-blakan Isu 'Kuda Putihnya' Jokowi & Peluang Koalisi ke Anies-Cak Imin
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca Selengkapnya